Banjir Lahar Dingin Melanda Lumajang, DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Timur Gencarkan Penanganan Bantuan di Wilayah Terdampak

Lumajang, Jawa Timur—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa cabang Jawa Timur hadir dalam penanganan dampak banjir lahar dingin Gunung Semeru dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu (21/04/2024) dan Senin (22/04/2024).

Pada Minggu (21/04), Tim DMC Dompet Dhuafa menggencarkan asesmen pada wilayah terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru dan tanah longsor di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.  

Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan di Dusun Gendang Petung tercatat jumlah warga yang terdampak di RW 01 sejumlah 180 KK, dan di RW 08 sebanyak 200 KK.  

Sementara di Dusun Liwek sebanyak 113 KK, kemudian di Dusun Kali Welang terdata 216 KK terdampak bencana ini.  

Dari hasil asesmen yang sama dilaporkan bahwa akses jalan menuju Desa Gondoruso lewat Kajaran terisolir karena jembatan penghubung satu-satunya terputus, mengakibatkan anak-anak tidak bisa pergi ke sekolah.  

“Selain itu, Desa Jugosari juga terdampak dengan jembatan terputus di Dusun Sumberlangsep dan pemadaman listrik, menyebabkan dusun tersebut terisolir,” ucap Jari Susanto salah satu tim DMC Dompet Dhuafa yang berada di lokasi terdampak.  

“Meskipun di Dusun Kutorenon, Kecamatan Lumajang, kondisi mulai membaik tiga hari pasca kejadian, namun masyarakat masih terus membersihkan lingkungan yang terkena dampak banjir dan merasakan kelelahan,” lanjut Jari.  

Dalam situasi ini, kebutuhan pokok menjadi prioritas mendesak bagi warga terdampak. Namun, kendala utama yang dihadapi adalah akses terputus yang menyulitkan upaya penyaluran bantuan.  

Pada Senin (22/04), di Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, tim DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Timur melakukan giat pembersihan parit-parit yang mampat dan juga membantu membersihkan sampah kayu untuk diangkut di truk sampah.

Selain itu DMC Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Timur mendirikan Pos Hangat yang menjangkau 100 penerima manfaat.

Diketahui banjir lahar dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru mengakibatkan meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo, DAS Mujur dan DAS Glidik di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis (18/4) pukul 19.30 WIB.  

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Banjir lahar dingin menerjang sembilan kecamatan, antara lain Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, Kecamatan Lumajang, Kecamatan Sukodono, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Padang, dan Kecamatan Tempeh terdampak akibat meluapnya tiga Daerah Aliran Sungai tersebut.  

“Akibat kejadian ini terdapat tiga korban meninggal dunia yang dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang pada Jumat (19/4) pukul 18.00 WIB,” lapor Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam laporan tertulisnya.  

“Tercatat satu warga meninggal dunia akibat tertimbun material longsor di Kecamatan Pronojiwo dan dua warga meninggal dunia  akibat terbawa arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur,” lanjut Abdul. 

Kawan Baik, mari kita berdoa untuk para penyintas bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Lumajang agar selalu berada dalam perlindungan Allah SWT dan semoga hari-hari sulit akibat bencana segera terlewati. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/ DMC Dompet Dhuafa)