Jakarta—“Kegiatan vertical rescue hari ini sangat menarik, saya senang dapat membantu Tim DMC dalam mensukseskan acara syukuran Dompet Dhuafa. Sudah sejak lama saya ingin mencoba hal hal baru yang belum pernah saya lakukan,” jelas Sheira Warinda seusai melakukan simulasi vertical rescue (04/07/2022).
“Alhamdulillah Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa memberikan saya kesempatan untuk mewujudkan hal tersebut. Saya mendapat ilmu baru vertical rescue yang pasti akan bermanfaat untuk saya kedepannya, Terima kasih DMC Dompet Dhuafa, semoga dapat terus menyebarkan ilmu-ilmu rescue,”jelas perempuan yang juga merupakan relawan Respons Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa.
Sheira dan Ade Herina merupakan Tim Srikandi DMC Dompet Dhuafa. Mereka dengan apik melakukan simulasi kebencanaan dalam praktik vertical rescue. Mulai dari pengibaran giant banner di depan Gedung Philantrophy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan hingga simulasi evakuasi korban.
Aksi simulasi tersebut disaksikan langsung oleh Inisiator, Pendiri, dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi.
“Sebelumnya terimakasih banyak untuk Dompet Dhuafa khususnya DMC, karena sudah memberi kesempatan dan mengajak saya untuk ikut partisipasi dalam rangkaian kegiatan ulang tahun Dompet Dhuafa ke 29,”jelas Ade Herina.
“Kebetulan untuk simulasi vertical rescue kali ini melibatkan para Srikandi DMC untuk menjadi bagian dari tim eksekusi. Di mana perempuan juga mampu berperan dalam teknis penyelamatan pada situasi darurat sebagai rescuer,”lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama dalam acara ini dilakukan penandatanganan kerja sama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan DMC Dompet Dhuafa. Deputi Bidang Pencegahan BNPB dan Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah Budaya dan Pelayanan Masyarakat (DBPM) Dompet Dhuafa.
“Investiasi terbesar di penanggulangan bencana adalah kesiapsiagaan. Mitigasi, kemudian pencegahan segala macam bentuk seperti edukasi. Ini sangat diperlukan sekali. Karena memang kesiapsiagaan ini adalah basic dari penanggulangan bencana. Kita menginginkan semua harus siap ketika bencana itu terjadi, sehingga kita bisa meminimalisir korban, dan itu sangat diperlukan,”jelas Prasinta Dewi.
Ahmad Shonhaji menambahkan bahwa “Kota sudah semakin padat, bencana di perkotaan juga semakin berentang dengan jumlah petak di masyarakat Pak Kumis, Padat Kumuh dan Miskin.”
“Pertama kita bangun desa, desa harus kembali kita bangun. Agar desa tumbuh berkembang. Kemudian selesaikan atau hadapi kemiskinan masyarakat kota. Agar masyarakat kota tetap survive dan tetap siap menghadapi kemiskinan apapun. Ketiga tanggulangi bencana perkotaan,”ungkapnya.
“Di sinilah peran DMC mengambil peran bersama Dompet Dhuafa untuk terlibat dalam penanganan masyarakat kemiskinan perkotaan. Hari ini dalam rangka milad DD yang ke-29, KolaborAksiUntukNegeri, kita mengambil peran untuk penanggulangan kemiskinan masyarakat perkotaan,”tutup Ahmad Shonhaji.
Dompet Dhuafa melalui jaringan organnya akan selalu melibatkan relawan dan penerima manfaat dalam implementasi program-programnya. Dengan semangat filantropi, amanah, dan transparan mendorong Dompet Dhuafa selalu siap dalam melakukan kolaborasi. Dengan demikian, aspek tepat sasaran akan selalu menjadi nilai yang dijunjung tinggi dalam semangat juang Dompet Dhuafa.