Upaya Kolaboratif Menjaga Rinjani Bebas Sampah

Lombok, NTB—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menyambangi Kantor Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (1/2/2024).

Pada lawatan selama empat hari ini, Kamis (1/2) sampai Minggu (4/2), tim DMC Dompet Dhuafa melakukan asesmen guna rencana program integrated sustainable waste management atau pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Kegiatan ini disambut baik oleh pihak Balai TNGR. Hal ini dikarenakan program pengelolaan sampah yang akan DMC Dompet Dhuafa galakkan selaras dengan apa yang telah menjadi perhatian Balai TNGR selama ini terkait sampah di kawasan Gunung Rinjani.

“Pihak Balai (TNGR) baru saja menyusun rencana strategis pengelolaan sampah hingga tahun 2031 mendatang dan menyambut baik rencana kolaborasi DMC Dompet Dhuafa dan Sebumi”, kata Pak Budi, perwakilan Balai TNGR, ketika berkoordinasi dengan tim DMC Dompet Dhuafa terkait pengelolaan sampah dan komitmen menangani masalah sampah di Gn. Rinjani.

Upaya-upaya Balai TNGR dan Komunitas Masyarakat Menangani Sampah di Rinjani

Dalam mengelola sampah, Balai TNGR tidak sendiri. Saat ini penanganan sampah di Jalur Wisata Pendakian telah dilakukan kerjasama dengan Forum Wisata Lingkar Rinjani serta 7 Kelompok Binaan yang ada di Lingkar Rinjani. Salah satunya ada kelompok/komunitas masyarakat Desa Sembalun yang ikut serta menangani permasalahan sampah di kawasan Gunung Rinjani.

Komunitas Sangkabira salah satunya. Komunitas masyarakat Desa Sembalun ini merupakan satu dari tujuh komunitas yang digandeng Balai TNGR untuk berkolaborasi mengelola sampah hasil pendakian gunung.

Komunitas yang berlokasi di Dusun Lendang Luar, Desa Sembalun ini mengelola Hotel Sampah Sangkabira dan Rumah Belajar Sangkabira.

Dalam pelaksanaan Hotel Sampah, saat ini Komunitas Sangkabira menghadapi kendala yang menyebabkan pekerjaan pengelolaan sampah terhambat dan tidak maksimal.

Adapun kendala tersebut adalah mesin pencacah sampah yang mengalami kerusakan, dan musim penghujan dengan intensitas hujan yang tak biasa. Kondisi-kondisi itu membuat operasional kerap terganggu.

Selain itu, di hari Minggu (4/2/2024) tim DMC Dompet Dhuafa pun melakukan asesmen ke perwakilan Kelompok Pengelolaan Sampah Rinjani dan staf Balai TNGR Torean menyangkut program mereka di jalur Torean.

Jalur Torean merupakan salah satu jalur pendakian menuju Gunung Rinjani yang berada di Kabupaten Lombok Utara, NTB. Pesona keindahan alamnya membuat jalur ini menjadi pilihan yang diminati para pendaki.

Kerap kali pendaki menyisakan sampah yang tak terangkut di sepanjang jalur ini. Atas dasar itu, Kelompok Pengelolaan Sampah Rinjani dan Balai TNGR Torean menggagas kegiatan mengelola sampah di sekitar Torean.

Kelompok yang terdiri dari 15 anggota ini bisa dibilang baru. Terbentuk pada bulan November tahun 2023 lalu. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan sampah menjadi hal baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

Kendati begitu, serangkaian rencana kegiatan yang akan dilakukan sudah terinci dengan baik, sebagaimana yang dilaporkan tim DMC Dompet Dhuafa saat melakukan asesmen di Torean.

“Rencananya mereka akan mulai melakukan kegiatan pengelolaan sampah sebulan sebelum pendakian yakni di awal Maret dengan membuat shelter, mencacah sampah botol dan membuat ecobrick. Adapun peralatan yang dipunya oleh kelompok besutan TNGR ini baru mesin pencacah sampah,” ujar Ika Saragih, salah satu perwakilan dari DMC Dompet Dhuafa.

Sepanjang tahun 2023, TNGR telah melakukan rangkaian kerja dalam upaya penanganan pengurangan sampah di jalur wisata pendakian Gunung Rinjani, di antaranya penerapan 7R Sebumi (Rethink, Reduce, Rearrange, Reuse, Recycle, Redeem, dan Retell), implementasi check list barang bawaan bepotensi sampah melalui aplikasi eRinjani, melakukan brand audit, dan SOP penanganan sampah, clean up oleh stakeholder (pecinta alam, TO, instansi pemerintah, dan organisasi peduli sampah).

Sementara dalam upaya mewujudkan ekonomi sirkular, TNGR membentuk enam KLP Pengelolaan Sampah, dan peningkatan kapasitas SDM.

Masih pada tahun 2023, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama Dompet Dhuafa Volunteer berkolaborasi dengan TNGR dalam kegiatan Voluntrip Waste Summit, aksi bersih dan audit sampah di Kawasan Gunung Rinjani.

Mengelola sampah merupakan upaya yang membawa banyak kebaikan. Baik dari kebersihan dan kelestarian alam, maupun dari segi ekonomi.

Dengan pengelolaan sampah yang tepat dan baik, sampah dapat menjadi komoditas yang bernilai.

Sehingga dari kegiatan mengelola sampah tersebut mampu mewujudkan bisnis ekonomi sirkular yang menguntungkan berbagai pihak, dalam hal ini masyarakat sebagai pengelola.

Kesadaran mengelola sampah di kawasan Gunung Rinjani muncul dari berbagai elemen dalam masyarakat. Pengelolaan sampah berbasis kelompok masyarakat desa dan didukung penuh oleh stakeholder terkait menjadi kolaborasi yang patut dicontoh.

Sampah menjadi tantangan masyarakat dunia saat ini. Mengingat daya konsumsi masyarakat yang semakin tinggi, sejalan dengan apa yang disisakan darinya, yakni sampah. Maka dari itu, waste management merupakan ihwal yang tepat untuk menjaga kelestarian alam, sekaligus mampu mewujudkan ekonomi srikular yang ramah terhadap lingkungan. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang! (MAA/DMC Dompet Dhuafa)