Sitaro, Sulut–Tim Bantuan Medis (TBM) Calcaneus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin (FK UNHAS) dan Dompet Dhuafa Sulawesi Utara melalui Disaster Management Center (DMC) gencarkan aksi medis bagi penyintas erupsi Gunung Ruang di Pulau Tagulandang pada Sabtu (11/05/2024).
Tepatnya di Desa Balehumara dan Desa Lesah, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) para tim medis menjemput penyintas yang mengungsi mandiri di rumah.
Sebanyak 60 orang lebih menjadi penerima manfaat layanan ini.
Mayoritas keluhan masyarakat menunjukan gejala berupa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan hipertensi.
“Mayoritas gejala itu (ISPA) dan hipertensi,” ujar dr. Brayen Mandey Samatara selaku tim TBM Calcaneus FK UNHAS sesuai membuka pelayanan.
Gejala ISPA dikarenakan dampak erupsi gunung berupa debu-debu dan kerikil yang memadati wilayah warga.
Debu-debu dan kerikil juga memadati pekarangan rumah hingga bagian dalam.
Sedangkan hipertensi diduga akibat penggunaan garam yang berlebih lantaran warga Pulau Tagulandang merupakan wilayah kepulauan yang dikelilingi pantai.
Layanan medis kolaborasi TBM Calcaneus FK UNHAS dan Dompet Dhuafa Sulawesi Utara akan terus digencarkan hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Pasalnya warga masih membutuhkan pertolongan, terutama layanan medis dan kebutuhan hidup dasar.
Frike Mahagia (50) salah satu penerima manfaat yang berasal dari Desa Lesah mengeluh menderita flu.
Dia sendiri sudah tidak bisa bekerja lantaran ladangnya sudah penuh dengan debu-debu vulkanik.
Untungnya ladang ubi singkong masih bisa dipanen, sehingga dia dan keluarga hanya bertahan lewat sisa makanan yang ada.
“Sejujurnya, sudah sebulan, ini pertama kalinya layanan medis datang langsung (ke desa),” ujar Frike.
“Layanan dan obat-obatan juga sudah disediakan di pos induk, namun jaraknya jauh, sehingga warga sulit untuk mengakses layanan medis,” lanjut Frike.
“Kami sangat berterima kasih atas layanan ini yang mau mendatangi langsung ke sini,”tutup Frike.
Hingga kini masyarakat masih membutuhkan uluran tangan kebaikan.
“Kami masih akan terus membersamai penyintas erupsi Gunung Ruang untuk memberikan pelayanan dan bantuan terbaik kami. Doakan kami selalu,” jelas Erwandi ‘Bojek’ Saputra selaku Koordinator Penanganan Erupsi Gunung Ruang DMC Dompet Dhuafa.
Mari bersama DMC Dompet Dhuafa bantu penyintas erupsi Gunung Ruang kembali hidup dengan kakinya sendiri bahkan menjadi lebih baik sebelumnya. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)