Tanam Pohon Jaga Mata Air

Gunungkidul, DIY—Dalam upaya mencegah bencana kekeringan di Gunungkidul, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melakukan penanaman bibit pohon di empat belas titik di Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Senin (23/12/2024) lalu.  

Keempat belas titik penanaman  tersebut tersebar di beberapa mata air yang berada di Desa Pengkol. Penanaman bibit pohon di sekitar mata air ditujukan untuk menjaga sumber-sumber air tetap terjaga meski musim kemarau tiba.   

“Saya ucapkan terima kasih kepada DMC yang telah pada pagi hari ini menurunkan bibit untuk penanaman pohon penahan air. Harapan ke depan adalah masyarakat pengkol bisa menikmati air yang tersimpan di pohon-pohon itu,” kata Agus Sunarjo Kepala Desa Pengkol pada acara seremonial serah terima bibit dari DMC Dompet Dhuafa.  

Upaya penanaman ini merupakan langkah mitigasi bencana kekeringan yang kerap kali terjadi di Gunungkidul. Dengan tumbuhnya pohon-pohon di sekitar mata air, keberadaan pohon-pohon tersebut mampu menyimpan cadangan air yang melimpah. 

“Karena di kala musim kemarau, Desa Pengkol sangat kekurangan air dan saya harapkan dengan penanaman pohon untuk beberapa tahun ke depan bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak. Terima kasih kepada DMC karena sudah membantu Desa Pengkol,” lanjutnya.  

Dengan karakteristik wilayah Desa Pengkol yang memiliki banyak lereng tinggi, penanaman pohon yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa juga menjadi langkah mitigasi dari kejadian bencana tanah longsor.  

Bibit-bibit pohon yang ditanam merupakan jenis pohon yang ketika tumbuh besar memiliki akar yang kuat dan besar. Akar yang kuat berfungsi sebagai pengikat dan penahan tanah, sehingga mengurangi risiko erosi dan longsor.  

“Dengan penanaman pohon tersebut juga harapan saya bisa menahan longsoran. Karena di wilayah kami banyak lereng dan punya potensi untuk terjadinya longsor, harapan saya pohon-pohon yang ditanam bisa tumbuh bear dan bisa menahan longsor,” pungkas Agus. 

DMC Dompet Dhuafa melalui Lulu Azizah, staf project program Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim, menjelaskan penanaman sejumah 163 bibit pohon di sekitar mata air di Desa Pengkol merupakan salah satu upaya untuk  menjaga mata air tetap lestari.  

“Utamanya karena Desa Pengkol sering mengalami kekeringan saat kemarau dan mata air, atau orang di sini menyebutnya belik, menjadi salah satu sumber air yang terus hidup,” ucap Lulu.  

Lulu juga menjelaskan jenis pohon yang dipilih adalah jenis pohon-pohon resan (besar) yeng memiliki fungsi menjaga sumber/mata air di sekitar pohon itu berdiri, seperti randu, nangka sabrang, jambu, walisanga, beringin, nyamplung, klumpit, pule, aren, trembesi gayam, kepuh, jabon, kaulakarpa, dan pohon-pohon besar lainnya.  

“Pada penanaman ini pun dipilih pohon-pohon resan yang memiliki karakteristik baik untuk penyimpanan air seperti jenis ficus-ficusan dan beberapa non-ficus seperti randu, dan lain-lain. Untuk semakin meningkatkan diversifikasi jenis juga ditanam pohon-pohon yang berbuah tetapi memiliki manfaat konservasi air yang baik seperti gayam, sirsak, dan lainnya,” lanjutnya.  

Penanaman pohon ini pun selain untuk menjaga mata air, bisa membuka peluang munculnya sumber air atau mata air baru.  

Desa Pengkol sendiri merupakan salah satu desa dampingan DMC Dompet Dhuafa dalam program Kawasan Tanggap dan Tangguh Bencana (KTTB) di Gunungkidul. Penanaman pohon di beberapa sumber air di desa tersebut merupakan komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam mewujudkan Desa Pengkol sebagai kawasan yang tangguh dalam menghadapi bencana.   

Kawan Baik, menanam pohon berarti menanam kebaikan bukanlah omong kosong belaka. Dalam bentuk paling konkret, menanam pohon bisa melahirkan limpahan kebaikan di kehidupan ini. 

Selama kita sebagai manusia menjaga bumi tetap mengandung pohon-pohon di dalamnya, alam akan menyediakan banyak manfaat untuk hidup kita, kini dan nanti. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa)