Tangerang Selatan, Banten—Setiap elemen dari masyarakat punya peran penting dalam pengurangan risiko bencana di suatu wilayah, termasuk di dalamnya adalah kelompok mahasiswa.
Pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan kebencanaan menjadi hal ihwal yang perlu dimiliki setiap mahasiswa.
Atas dasar itu, di pengujung tahun 2024, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menyambangi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam agenda “DMC Goes to Campus”.
Bersama Emergency Responses in Disaster and Medical Services (ERDAMS) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMJ, DMC Dompet Dhuafa menyelenggarakan rangkaian kegiatan kebencanaan yang berlangsung pada Jumat (27/12/2024) sampai Minggu (29/12/2024).
Pada hari pertama, Jumat (27/12), DMC Dompet Dhuafa bersama ERDAMS menghadirkan gelar wicara Ruang Diskusi Program Mitigasi Bencana (PROMIBA) yang bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Ancaman Megathrust”.
Acara diskusi menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya: Achmad Lukman (DMC Dompet Dhuafa), Avianto Amri (PREDIKT), Sutiyono (BMKG), dan Ernyasih (Dekan FKM UMJ).
Dalam diskusi yang terbuka untuk umum ini, para pemateri memaparkan topik-topik terkait dengan potensi megathrust yang bisa saja terjadi dan bagaimana bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapinya.
Para peserta cukup antusias menyimak pembahasan yang disampaikan para pemateri dan menyambutnya dengan rentetan pertanyaan yang memantik berjalannya diskusi yang dua arah.
“(kegiatan diskusi) menarik sekali di mana kita melihat banyak teman-teman yang antusias ingin mengetahui mengenai berbagai macam ancaman di sekitar kita. Juga teman-teman banyak yang ingin tahu apa sih yang bisa kita lakukan (menghadapi potensi ancaman di sekitar). Jadi semangat seperti itu harus kita pertahankan dan harus kita teruskan ke banyak orang,” ujar Avianto Amri, CEO dan Founder PREDIKT! dalam sesi wawancara bersama tim komunikasi DMC Dompet Dhuafa.
“Rekan-rekan mahasiswa FKM kan adalah salah satu ujung tombak yang berinteraksi dengan masyarakat, dan yang mungkin memberikan penyuluhan, edukasi dan banyak hal yang kesehatan masyarakat. Dari kegiatan ini juga kita bisa menambahkan ilmu dan pengetahuan yang tidak hanya berhubungan dengan kesehatan masyarakat, tetapi juga tentang kesiapsiagaan dan ketangguhan menghadapi bencana,” lanjutnya.
“Dan mahasiswa bisa menyampaikan kepada masyarakat informasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana secara jelas, bisa mudah dimengerti dan akurat. Itulah perannya mahasiswa (dalam pengurangan risiko bencana),” pungkas Avianto.
Nada positif disampaikan juga oleh Sutiyono selaku Ketua Tim Geofisika BMKG Wilayah II Tangsel atas berlangsungnya kegiatan diskusi yang berlangsung di Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ ini.
Menurut Sutiyono kegiatan ini sangat penting karena peran mahasiswa sebagai agen perubahan punya posisi strategis dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang mitigasi bencana.
“Sangat penting sekali peran mahasiswa dalam mengedukasi masyarakat tentang mitigasi bencana. Apalagi masyarakat kita sangat majemuk yang berasal dari beragam suku dan daerah, jadi melihat karakteristik (masyarakat) ini mahasiswa yang juga majemuk, perannya sangat diperlukan, dan ini punya andil dalam mengurangi risiko dari bencana yang terjadi,” terang Sutiyono.
Dari pihak FKM UMJ, Dr. Ernyasih, SKM, MKM, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ, menjelaskan bahwa kegiatan ini dapat menginisiasi pembelajaran terkaiti kesiapsiagaan bencana kepada mahasiswa FKM UMJ.
“Mahasiswa sebagai ujung tombak perubahan di masyarakat, mereka punya tanggungjawab dalam menyebarkan pengetahuan yang mereka miliki. Bertambahnya wawasan mereka tentang siap siaga bencana, diharapkan dapat mereka teruskan ke masyarakat sehingga masyarakat dapat tangguh dalam menghadapi bencana,” ucap DR. Ernyasih.
Tidak hanya ruang diskusi yang menyoal tentang peran mahasiswa dalam mitigasi bencana, DMC Dompet Dhuafa pun menghadirkan beragam kelas kebencanaan untuk mahasiswa FKM UMJ, yakni kelas Peran Komunikasi dalam Kebencanaan yang diampu oleh Akbar Saddam (GM Komunikasi dan Kemitraan Strategis DMC Dompet Dhuafa), kelas Water Rescue oleh Adi Sumarna (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan DMC Dompet Dhuafa) dan Abdul Aziz (Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim DMC Dompet Dhuafa, dan kelas Vertical Rescue oleh Ahmad Barqu (Tanggap Darurat, Pemulihan dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa).
Materi-materi kelas yang diterima oleh mahasiswa ERDAMS FKM UMJ dielaborasikan dengan praktik langsung simulasi pemadaman api menggunakan APAR, water rescue, dan vertical rescue.
“Mengikuti pelatihan kebencanaan dari DMC Dompet Dhuafa ini seru banget, membuat aku penasaran dengan banyak hal lainnya, dan sangat membuka wawasan serta memberikan ilmu yang bermanfaat,” ujar Fayyaza Zakaria, mahasiswa FKM UMJ.
“Karena di acara ini kita dapat banyak ilmu (tentang kebencanaan) jadi sangat sayang sekali kalau ilmu ini tidak kita terapkan di lapangan. Jadi harapanku dengan ilmu yang didapat kita dapat menggunakan suaranya dengan baik dan menggunakan peran pentingnya di masyarakat dalam mitigasi bencana,” pungkas Fayyaza.
Kegiatan “DMC Goes to Campus” di UMJ menjadi bukti konkret pentingnya sinergi antara institusi, komunitas, dan mahasiswa dalam meningkatkan literasi mitigasi bencana.
Selain itu, DMC Goes to Campus menjadi sebuah ikhitar dari DMC Dompet Dhuafa untuk membantu mewujudkan kampus tangguh bencana.
Diharapkan, upaya ini tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga mendorong mereka menjadi katalis perubahan di masyarakat untuk menghadapi berbagai potensi ancaman bencana di masa depan. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa)