Bandung—Disaster Management Center (DMC) dan Respons Darurat Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (RDK LKC) Dompet Dhuafa gencarkan layanan kesehatan bagi penyintas gempa bumi di Kabupaten Bandung pada Sabtu (28/09/2024).
Tim Medis Dompet Dhuafa membagi pelayanan menjadi dua pergerakan, satu layanan keliling dan satu layanan di Subklaster Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Pos Pengungsi Desa Cibeureum.
Tim Medis Dompet Dhuafa membuka layanan melalui jalur yang terjal hingga masuk ke pelosok-pelosok sampai ke rumah-rumah pengungsi Pos RW 03, Kampung Pinggirsari, Kampung Pasir Walang, dan Kampung Tutugan di Desa Cihawuk, kemudian di Kampung Goha Lebak, Desa Tarumajaya.
Total ada 6 (enam) titik yang sudah diintervensi.
Orang tua, lansia, remaja, hingga ibu menyusui dan hamil terbantu dengan layanan ini.
”Beragam keluhan, mulai dari flu dan batuk, penyakit kulit, hingga diare,” ujar Amanda Putri selaku PIC RDK LKC Dompet Dhuafa melapor dari lapangan.
Masyarakat terancam paparan penyakit lantaran kehidupan komunal yang menetap dan tidur di tenda pengungsi, sehingga potensi persebaran penyakit bisa meningkat.
Terlebih dengan suhu udara yang ada di Bandung dan kenyataan penggunaan pupuk untuk pertanian menambah berkembangnya hewan pembawa penyakit seperti lalat.
Masyarakat juga melanjutkan aktivitas sehari-harinya seperti pergi ke kebun dan lain-lain, namun ketika malam tiba, semua kembali ke tenda pengungsian, karena masih khawatir dan trauma akibat gempa bumi yang melanda wilayahnya pada 18 September 2024 lalu.
Tim Medis Dompet Dhuafa juga mensosialisasikan pentingnya kebersihan dan higienitas seusai aktivitas sehari-hari. Paling minimal ialah pentingnya mencuci tangan saat hendak konsumsi.
”Terima kasih sudah datang ke rumah, karena bapak sedikit kesulitan apabila harus keluar rumah,” ujar salah satu keluarga pasien.
Dompet Dhuafa melalui unit DMC, RDK LKC, Dapur Keliling Lembaga Pelayan Masyarakat (Darling LPM), dan Respons Darurat Pendidikan GREAT EduNesia (RDP GEN) telah membersamai penyintas gempa bumi dengan berbagai layanan bantuan.
Mulai dari evakuasi, distribusi logistik non-pangan dan pangan, hingga Psychological First Aid (PFA). Total ada 6.327 jiwa penerima manfaat (data per 27 September 2024 pukul 11:00 WIB).
Semoga penyintas gempa bumi Jawa Barat, selalu berada di bawah perlindungan Allah SWT. Semoga penyintas juga cepat kembali berdiri dengan kakinya sendiri bahkan menjadi masyarakat yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)