Pakar geomorfologi pesisir dan laut, Dr. Bachtiar W. Mutaqin, S.Kel., M.Sc, mencatat ada beberapa faktor yang mengakibatkan banjir rob:
- Naiknya permukaan air laut.
- Material tanah di utara Jawa yang belum solid.
- Banyaknya pemukiman atau penggunaan lahan.
- Penggunaan air tanah.
Akibat fenomena bulan baru atau posisi bumi dan bulan begitu dekat mengakibatkan gelombang pasang yang tinggi. Di satu sisi tanahnya belum solid.
Dia menjelaskan material tanah di utara Jawa sebenarnya berasal dari endapan atau sedimentasi proses dari sungai sehingga material sedimen tersebut diukur dari skala geologi masih muda sehingga masih labil, belum solid atau belum kompak.
“Belum solid, ditambah banyaknya permukiman. Tidak hanya permukiman pribadi atau perorangan tetapi juga skala industri sehingga dimungkinkan penggunaan air tanah. Akibatnya banyak permasalahan, cukup kompleks mulai dari kenaikan muka laut, kemudian material tanahnya yang alluvial umurnya masih muda, juga terkait dengan penggunaan lahan,” ujarnya di Kampus UGM, Selasa (24/5).
Hal ini diperparah dengan maraknya banyak bangunan mulai dari pemukiman hingga kawasan industri. Diperburuk dengan penggunaan air tanah yang berdampak pada penurunan muka tanah.
Dalam catatan penurunan muka tanah (land subsidence) di Semarang sekitar 19 cm per tahun. Sedangkan ketinggian untuk rob mencapai 40-60 cm dan pernah mencapai 1 m pada tahun 2013.
Hubungi Disaster Management Center Dompet Dhuafa:
Markas Disaster Management Center Dompet Dhuafa: Jalan Menjangan Raya No.130, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten 15412
Disaster Management Center Dompet Dhuafa Linkedin: Disaster Management Center Dompet Dhuafa
Disaster Management Center Dompet Dhuafa Instagram: dmcdompetdhuafa
Disaster Management Center Dompet Dhuafa Facebook: dmcdompetdhuafa.offical
Disaster Management Center Dompet Dhuafa Twitter: dmcddofficial
Disaster Management Center Dompet Dhuafa Youtube: DMC Dompet Dhuafa
Disaster Management Center Dompet Dhuafa Tiktok: dmcdompetdhuafa