Mitigasi dan Pemulihan Kelestarian Alam Pantai Soge Pacitan

Pacitan, Jawa Timur-Pantai Soge yang merupakan objek wisata memiliki bahaya laten yang belum diketahui banyak orang dan kondisi pesisir yang sangat rawan terjadi abrasi. Hal ini karena pesisir pantai tersebut berbatasan langsung dengan kekuatan gelombang air laut selatan yang menyebabkan daratan pantai di sekitar muara mengalami pergeseran, sehingga tidak dapat dipastikan letaknya (16/01/2023).

Pantai Soge yang berlokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Di Pantai Soge terdapat muara Sungai Soge yang berkelok mengitari pasir pantai yang membentang di bagian timur pantai hingga jarak radius kurang lebih 150 meter.

Mitigasi dan Pemulihan Kelestarian Alam Pantai Soge Pacitan.

Muara sungai tersebut membentuk sebuah danau kecil di wilayah tersebut. Karena air laut tidak sepenuhnya tertarik ke tengah laut saat terjadi fenomena air pasang. Karena air laut yang masuk ke area tersebut terhalangi oleh gundukan pasir.

Di satu sisi saat musim penghujan, muara di Pantai Soge berpindah tempat. Mengalir dari arah utara dan berbatasan langsung dengan daratan yang merupakan pasir tambak.

Pasir tambak tersebut terhimpit oleh muara sungai dan air laut. Fenomena perpindahan muara sungai yang seringkali mengubah bentuk daratan tersebut lebih dominan dipengaruhi oleh kekuatan gelombang pasang air laut dan bukan berasal dari limpahan arus Sungai Soge.

Sukandar

“Ya itu penghalangnya di saat musim penghujan. Permasalahannya air sungai kalau meluap sampai ke ujung barat,” ungkap Sukandar salah satu warga pesisir Pantai Soge.

Suyanto, salah satu warga Desa Sidomulyo menceritakan kisahnya selama beliau tinggal di sekitar Pantai Soge, Pacitan, Jawa Timur.

Suyanto

“Ini namanya Sungai Soge (Dong Gombang). Mulai dari aku kecil sampai hari ini, sering terjadi banjir dan dulunya kata nenek moyang kita di sini masalahnya itu pancer. Aliran sungai yang tembus ke laut itu namanya pancer. Sering pindah tempat. Dulu di sebelah timur sampai ke tebing. Karena faktor alam bisa berubah seperti yang saat sekarang ini,” kata Suyanto.

Akibat dari abrasi laut adalah banjir besar yang terjadi di Desa Sidomulyo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Melihat kenyataan di atas, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dengan tajuk kegiatan “Tsunami Ready: Kawasan Tangguh Tanggap Bencana Pacitan” membuat tembok laut dengan tumpukan batu boulder di bibir pantai sebagai pelindung kerusakan pantai serta menambah supply sedimen yang mana sedimen tersebut bisa ditanami pohon mangrove atau pohon keras. Penyusunan struktur buis beton guna menjebak sedimen. Tujuan dengan adanya buis beton itu juga mempertahankan garis pantai sebagai pelindung pantai terhadap erosi.  Selain itu penyusunan bui beton ini juga berguna untuk menahan arus sungai ketika banjir dan pasang laut serta mengembalikan muara pantai.

Mitigasi dan Pemulihan Kelestarian Alam Pantai Soge Pacitan

“Kegiatan ini berupaya penyusunan struktur buis beton serta penanaman mangrove dan pohon keras yang mana tujuannya adalah sebagai salah satu pelindung atau penanggulangan kerusakan pantai dan menambah supply sedimen atau menjebak sedimen yang mana sedimen tersebut bisa ditanami pohon mangrove atau pohon keras,” jelas Abdul Aziz salah satu Tim Community Resilience and Advocacy.

“Salah satu tujuan berikutnya adalah mempertahankan garis pantai sebagai pelindung pantai terhadap erosi dan limpasan gelombang dari sungai,” tambah Abdul Aziz.

Abdul Azis (kiri) dan Pangarso Suryotomo (kanan)

Pangarso Suryotomo selaku Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menuturkan bahwa program ini bisa menyasar lebih banyak tempat dan memperluas ketangguhan masyarakat terhadap bencana alam.

“Harapannya Dompet Dhuafa tidak hanya di Desa Sidomulyo ini. Karena hampir lebih dari 70 kilometer bentangan pantai di Pacitan ini bisa juga didukung hal yang sama. Sehingga masyarakat di Pantai Selatan Pacitan ini punya ketangguhan dalam menghadapi bencana dan pastinya juga bagaimana diberdayakan secara ekonominya,” ungkap Pangarso Suryotomo selaku Direktur Kesiapsiagaan BNPB.

Mitigasi dan Pemulihan Kelestarian Alam Pantai Soge Pacitan

“Sekali lagi terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang sudah berkontribusi atas ketangguhan masyarakat desa melalui program-program yang disinergikan oleh lembaga dan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” lanjut Pangarso Suryotomo.

Selain itu, DMC Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan INDOFEST 2022 dalam campaign Sedekah Pohon pada awal September 2022. Hasil kolaborasi yang dilakukan menjadi program penanaman 1000 pohon mangrove dan aksi bersih di wilayah pesisir Pacitan. 

Mitigasi dan Pemulihan Kelestarian Alam Pantai Soge Pacitan.

“Alhamdulillah kita sudah terima bantuan dari Dompet Dhuafa dan sekarang sudah dipasang. Mudah-mudahan kedepannya mangrove itu tumbuh dengan baik. Kita siap merawat,” tutup Sukandar. (AMR/ DMC Dompet Dhuafa)