Penguatan Mutu Manajemen Penanggulangan Bencana Dompet Dhuafa

Tangerang Selatan—Dompet Dhuafa adakan peningkatan mutu sistem manajemen penanggulangan bencana kepada seluruh unit organ dengan mengadakan pengenalan pedoman-pedoman Sphere. Pelatihan ini berlangsung selama empat hari yang ditutup pada Jumat (04/08/2023).

Mulai dari komando utama penanggulangan bencana Dompet Dhuafa yakni Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, unit Respons Darurat Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (RDK LKC) Dompet Dhuafa, unit Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), unit Dakwah Tanggap Bencana (DTB), unit Respons Darurat Pendidikan (RDP), hingga divisi ekonomi Dompet Dhuafa turut hadir dalam pelatihan ini.

Filosofi Sphere berdasarkan pada dua keyakinan inti yakni orang yang terdampak oleh bencana atau konflik memiliki hak untuk hidup dengan bermartabat dan, karena itu, mempunyai hak untuk memperoleh bantuan; dan semua langkah-langkah yang memungkinkan harus diambil untuk mengurangi penderitaan manusia akibat bencana atau konflik.

“Sphere adalah pedoman standar yang secara umum sering digunakan oleh para pegiat kemanusiaan sebagai bahasa yang sama untuk mempermudah koordinasi dan juga mengklarifikasi banyak hal termasuk juga membantu para pelaku respons kemanusiaan mengidentifikasi kebutuhan secara lebih tepat, terarah dan tepat waktu terhadap masyarakat terdampak bencana,” jelas Syamsul Ardiansyah selaku Senior Officer of Strategic Alliance Dompet Dhuafa selaku pendamping dan pengampu kegiatan.

“Bisa memperkuat dan mempertajam praktik-praktik aksi kemanusiaan yang dilakukan Dompet Dhuafa, khususnya DMC Dompet Dhuafa dalam rangka untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat terdampak bencana maupun konflik yang selama ini kita layani,” lanjut Syamsul.

Dua titik dasar pedoman Sphere adalah Piagam Kemanusiaan dan Standar-standar Minimum yang meletakkan kedua keyakinan ini dalam bentuk praktik konkrit. Prinsip-prinsip Perlindungan menginformasikan semua aksi-aksi kemanusiaan, dan Standar Kemanusiaan Inti mengandung komitmen untuk mendukung akuntabilitas di seluruh sektor.

Pedoman Sphere ini pertama kali dirancang pada tahun 1998, dengan edisi revisi yang dipublikasikan pada tahun 2000, 2004, 2011 dan 2018. Setiap proses revisi mengandalkan konsultasi lintas-sektor bersama para individu, agen perwakilan organisasi non-pemerintah (NGO/ORNOP/LSM), pemerintah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sphere bukan pedoman yang bersifat mandatory atau wajib diterapkan semua lembaga tetapi pedoman yang bersifat sukarela. Kenapa sukarela? Karena biasanya segala sesuatu yang bersifat sukarela itu bult-in (internalisasi) di lembaganya akan lebih tinggi ketimbang yang dipaksakan oleh aturan,” pungkas Syamsul.

Terdapat empat prinsip perlindungan dasar penerapan standar aksi kemanusiaan yakni: menguatkan keamanan, martabat, dan hak-hak warga serta hindari warga dari pemaparan terhadap yang lebih buruk; memastikan akses warga terhadap bantuan imparsial, sesuai kebutuhan dan tanpa diskriminasi; membantu warga untuk pulih dari akibat fisik dan psikologis ancaman atau tindak kekerasan, paksaan atau perampasan yang disengaja; dan membantu warga untuk menuntut hak-haknya.

“Banyak ilmu dan wawasan yang saya dapatkan. Berharap dengan mempelajari Teknik sphere ini bisa berguna buat aksi aksi kemanusiaan selama di respons kebencanaan,” pungkas Faisal selaku tim RDK LKC Dompet Dhuafa seusai menerima pelatihan Sphere.

Ada sembilan Standar Kemanusiaan Inti yakni: respons kemanusiaan tepat dan relevan; respons kemanusiaan tepat guna dan tepat waktu; respons kemanusiaan menguatkan kemampuan lokal dan menghindari akibat buruk; respons kemanusiaan berdasar komunikasi, partisipasi dan masukan; keluhan disambut dan ditangani; respons kemanusiaan terkoordinir dan melengkapi; pelaku aksi kemanusiaan senantiasa belajar dan meningkatkan mutu karyawan; staf didukung melakukan pekerjaannya secara tepat dan diperlakukan adil serta setara; terakhir sumber-sumber dikelola dan digunakan secara bertanggung jawab sesuai peruntukannya.

Semoga dengan diadakannya pelatihan ini mampu meningkatkan mutu dan penguatan ikhtiar tim penanggulangan bencana Dompet Dhuafa dalam melancarkan aksi-aksi kemanusian. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Hadapi Bencana.