Cirebon, Jawa Barat – Tahun 2025 tampaknya menjadi tahun yang menyenangkan bagi para pemudik bersepeda. Sejak 25 Maret 2025, Pos Mudik Ramah Keluarga Dompet Dhuafa telah menerima kunjungan dari berbagai pesepeda, baik yang bepergian sendiri maupun berkelompok.

Salah satu pemudik bersepeda yang singgah adalah Pak Sutejo (65). Dengan sepeda ontel merah sederhana, ia menempuh perjalanan dari Tangerang, Banten menuju Solo, Jawa Tengah; lalu Boyolali, Jawa Tengah. Perjalanannya dilakukan dengan santai, tanpa terburu-buru, sambil mampir ke berbagai tempat istirahat dan bermain catur.
“Saya targetkan sampai Boyolali saat Lebaran, Mas. Saya sudah melewati beberapa titik sambil bermain catur. Sejauh ini, saya baru kehilangan satu poin di Cirebon sebelum sampai sini,” ujarnya sambil tertawa.
Tak hanya Pak Sutejo, beberapa pesepeda lain juga singgah di pos mudik ini, membawa berbagai cerita unik. Ada yang mengalami insiden kecil di jalan, ada pula yang bertemu dengan sesama pesepeda secara tak terduga. Salah satu kelompok yang hadir adalah Mas Jeni dan kawan-kawan, yang bertemu di jalan secara kebetulan sebelum akhirnya mampir ke Pos Mudik Ramah Keluarga.

Mas Jeni, pemudik asal Rangkasbitung, Banten telah memulai perjalanan sejak Selasa sore dengan target sampai di Purbalingga, Jawa Timur pada Jumat. “Saya ingin tiba sebelum Jumat, tapi karena puasa, maksimal saya sampai Jumat,” katanya. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan rombongan Pak Farid, dan mereka melanjutkan perjalanan bersama setelah menikmati fasilitas di pos mudik, termasuk layanan pijat gratis.
Setelah beristirahat, para pesepeda melanjutkan perjalanan mereka ke berbagai tujuan, seperti Bumiayu, Klaten, Purbalingga, dan Semarang, Jawa Tengah.
Mudik bukan sekadar perjalanan menuju kampung halaman, tetapi juga menjadi momen menjalin silaturahmi. Bahkan, pertemuan di jalan bisa menjadi awal persahabatan baru, terutama bagi mereka yang menempuh perjalanan dengan cara yang sama—bersepeda. (Raksa/ DMC Dompet Dhuafa)