Gunungkidul, D.I. Yogyakarta—Bencana kekeringan dan krisis air masih melanda beberapa wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalam merespons bencana kekeringan tersebut pada Selasa (3/9/2024) Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melakukan pipanisasi di Dusun Jurangjero, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.
Program pipanisasi yang dilakukan bertujuan untuk mengaliri air dari sumber air utama Dusun Jurangjero ke 52 rumah warga. Program ini didasari atas tidak adanya saluran air yang menyambungkan air dari sumber berupa sumur bor yang ditampung di penampungan ke rumah-rumah. Hanya sedikit rumah yang mendapat akses air dari sumur bor ini.
Saat musim di mana curah hujan turun dengan normal, warga Dusun Jurangjero memanfaatkan air dari sumur galian yang mereka buat di sekitar rumahnya. Meski air tidak terlalu melimpah, namun keberadaan sumur tersebut dapat diandalkan untuk menadah air hujan yang turun.
Selain itu, sebagian warga juga menggunakan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan akan air. Akan tetapi, air PDAM ini seringkali tersendat, dan di hari-hari tertentu air tidak keluar sebagaimana mestinya. Kondisi ini membuat pasokan air sangat serba terbatas.
Musim kemarau yang kerap datang lebih awal dan berlangsung lebih panjang dari biasanya, membuat ketersediaan air dari beberapa sumber ini mengalami panceklik. Sumur galian dan air PDAM tidak bisa lagi menjadi pilihan warga untuk mendapatkan air.
Joko Trisnanto, Ketua RT 6 Dusun Jurangjero, mengungkapkan krisis air setiap musim kemarau tiba di tiap tahunnya selalu menjadi masalah klise di desa tersebut.
Pada musim kemarau, warga sangat bergantung pada bantuan air bersih yang disalurkan menggunakan tangki-tangki air. Namun, bantuan ini belum mencukupi kebutuhan air warga.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur sekali atas bantuan dari DMC Dompet Dhuafa. Memang ini jadi permasalahan klise kami setiap tahun. Di musim kemarau selalu ada permasalahan air bersih. Dulu kami mendapatkan bantuan sumur bor, dan kendala kami adalah di pipanisasinya. DMC Dompet Dhuafa memberikan program pipanisasi ini, jadi saya mewakili warga sangat berterima kasih atas program ini,” ucap Joko Trisnanto.
“Harapannya ini akan menjadi solusi dari permasalahan klise kami yang setiap tahun selalu krisis air bersih,” lanjutnya.
Joko juga menjelaskan terpasangnya pipanisasi di Dusun Jurangjero membawa dampak baik yang sangat luas. Hal ini bisa terjadi karena uang kas yang terkumpul dari iuran warga untuk pemeliharaan saluran pipanisasi ini akan dikumpulkan ke dalam kas warga.
Uang yang terkumpul diperuntukkan untuk segala kebutuhan sosial warga, seperti bantuan berupa kebutuhan petani yang membutuhkan, untuk memberi bantuan pada warga yang sakit, dan banyak hal lainnya.
Taqi Falsafati, Staf Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa, menjelaskan program pipanisasi ini adalah wujud ikhtiar DMC Dompet Dhuafa dalam merespons bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Gunungkidul.
Selain distribusi air yang telah dilakukan di beberapa titik, pipanisasi ini sebuah upaya menjawab keresahan warga akibat kebutuhan air yang terbatas ketika kemarau tiba.
“Alhamdulillah, program pipanisasi berjalan sesuai rencana. Total panjang 1000 meter pipa yang terpasang menjangkau 52 rumah warga di Dusun Jurangjero. Sekarang warga sudah bisa mengakses air dari rumahnya masing-masing. Semoga dengan pipanisasi ini kelangkaan air bersih yang terjadi bisa teratasi,” ucap Taqi, Penanggungjawab Respons Bencana Kekeringan D.I. Yogyakarta.
Program pipanisasi juga mendapat sambutan baik dari warga Dusun Jurangjero. Salah satunya Pak Widodo, warga RT 06 Dusun Jurangjero.
Pak Widodo mengatakan pipanisasi dari DMC Dompet Dhuafa merupakan apa yang selama ini dicita-citakan warga desa. Pasalnya, dengan mengalirnya air dari sumber utama mampu memudahkan akses warga atas air yang selama kemarau ini sangat langka.
“Alhamdulillah, DMC Dompet Dhuafa bisa mengalirkan air dari puncak tertinggi di sini ke 54 kk yang ada di Dusun Jurangjero. Kami bersyukur sekarang bisa menikmati air yang selalu sedia selama 24 jam,” kata Pak Widodo.
Selain melakukan pipanisasi, DMC Dompet Dhuafa juga telah mendsitribusikan bantuan air bersih ke beberapa kecamatan di Gunungkidul dan Bantul yang terdampak bencana kekeringan ini.
Total 33 tangki air atau sebanyak 165.000 liter air disalurkan ke warga-warga terdampak krisis air bersih. Daerah-daerah itu meliputi Kecamatan Purwosari, Gedangsari, Ngawen di Gunungkidul dan Imogiri di Kabupaten Bantul.
Program pipanisasi yang dijalankan oleh DMC Dompet Dhuafa, Dusun Jurangjero, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gungungkidul kini telah mendapatkan akses air berish yang selalu sedia selama 24 jam. Dengan mengalirnya air ke rumah-rumah warga diharapkan segala kebutuhan air sehari-hari warga selama musim musim kemarau ini dapat terpenuhi.
Melalui pipanisasi ini juga diharapkan menjadi pembuka dari segala macam kebaikan sosial yang selama ini terhalang karena keterbatasan warga oleh krisis kekeringan selama ini.
Akses air yang didapatkan warga dari program pipanisasi ini diharapkan mampu membuat warga Dusun Jurangjero tangguh dan berdaya dalam menghadapi bencana kekeringan yang kerap melanda wilayah Gunungkidul. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa)