Tangerang Selatan— (07/07/2022) Muhammad Rizqy Khoirul Fatihin, lelaki yang biasa disapa Iqy atau Iksan Skuter akibat penampilannya yang serupa dengan penyanyi kondang tersebut, merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Mojokerto. Ia juga merupakan salah satu relawan yang turut bantu dalam upaya percepatan penanganan awan panas guguran (APG) Semeru di Lumajang.
Ia bersama kerabat-kerabatnya rela mengendarai motor dari Mojokerto ke Lumajang untuk ikut aksi penanganan awan panas guguran Semeru bersama Disaster Management Center(DMC) Dompet Dhuafa.
“Sabtu 11 Desember 2021 adalah satu hari yang penuh pengalaman berharga bagi saya. Seusai melakukan briefing dan berdoa memohon perlindungan Allah SWT. Saya dan teman-teman berangkat menuju lokasi pencarian guna melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru,”jelasnya coba mengenang kembali melalui pesan singkat.
“Memasuki wilayah bekas penambangan, saya tertegun dengan perasan sedih luar biasa, sepanjang jalan kami melihat hampir 90% rumah warga, dan bangunan rusak parah, atap rumah sampai menyentuh tanah,” sambungnya.
“Untuk pertama kalinya saya melihat mayat di depan mata saya, kondisi mayat itu sudah tinggal tengkorak dan tidak utuh, Ada sekitar 15 orang di sana, tapi terdengar seperti 3 orang, sunyi sekali. Saya spontan langsung mengambil kantong mayat yang telah dibawakan oleh relawan gabungan, “tambahnya.
Seusai turut membantu aksi evakuasi, Iqy geser menjadi relawan aksi Pojok Laundry. Bersama satu temannya, mereka mendata dan melakukan cuci pakaian untuk penyintas dan relawan penanganan awan panas guguran Semeru. Setelah mengangkat jenazah, kali ini ia mengangkat pakaian-pakaian penyintas.
“Lumayan bisa jadi modal untuk bisnis Laundry ke depannya,” terangnya dengan gurau.
Sebagai salah satu relawan kemanusiaan DMC Dompet Dhuafa, Iqy sangat antusias dalam aksi-aksi yang diusung DMC Dompet Dhuafa. Ia berharap bisa ikut lebih lama bersama DMC Dompet Dhuafa. Baginya menjadi relawan sebuah keanugerahan.
“Relawan memang tidak berjuang dengan mengangkat senjata, berlari menghindari ranjau, juga belum unjuk gigi dalam even taraf internasional. Mereka melakukan hal yang lebih luar biasa,”
“Mereka menguatkan diri satu sama lain! Saling melindungi, dan bermimpi. Saya tidak akan melupakan teman-teman relawan yang akan selalu menjadi inspirasi dalam hidup saya, yang tidak menutup mata dan telinga dengan panggilan kemanusiaan, para pahlawan yang berani dan tulus, “tutup Iqy.
Awan panas guguran Semeru meninggalkan sejumlah luka bagi para penyintas yang terdampak. Khususnya mereka yang tinggal dekat wilayah Gunung Semeru. Ada yang kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, hingga anggota keluarga tercinta.
Namun berkat siasat relawan gabungan, kebutuhan-kebutuhan penyintas bisa diatasi. Baik kebutuhan sandang, pangan, papan dan lainnya. Relawan yang terdiri dari berbagai latarbelakang bersatu padu membantu penanganan bencana awan panas guguran Semeru.