Kolaborasi DMC Dompet Dhuafa dan SKALA Indonesia Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga Lebak

Lebak, Banten—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan SKALA Indonesia hadirkan edukasi kesiapsiagaan hadapi ancaman bencana pesisir kepada anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Sukamanah, yang berlokasi di Kantor Desa Sukamanah, Kecematan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten.

Desa Sukamanah yang terletak di pesisir selatan Kabupaten Lebak, merupakan salah satu dari banyaknya wilayah yang rentan terhadap ancaman bencana alam, khususnya tsunami dan gempa bumi.

Berdasarkan letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, menempatkan wilayah ini pada risiko tinggi bencana. Selain itu, wilayah pesisir selatan lebak masuk kedalam wilayah berpotensi tinggi terdampak gempa megathrust yang belakangan ini sering dibicarakan.

Belum adanya kajian mendalam mengenai sejarah bencana di Desa Sukamanah juga menjadi celah yang perlu segera diisi.

Data dan dokumentasi mengenai kejadian bencana di masa lalu, serta bukti-bukti geologi terkait, sangat penting untuk membangun pola mitigasi yang efektif.

Selain itu, pengetahuan lokal atau kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi terkait cara-cara tradisional menghadapi bencana masih belum dianggap sebagai bagian penting dari strategi mitigasi bencana yang terintegrasi.

Dengan tajuk “GeoTour : Sadia Muraksa Laut”, acara berlangsung selama tiga hari yang dimulai dari Jumat (13/12/2024) sampai Minggu (15/12/2024).

“Kegiatan ini memfasilitasi peserta untuk menelusuri jejak sejarah bencana melalui bukti bukti geologi di lapangan, serta menggali lebih dalam kearifan lokal terkait mitigasi bencana yang mungkin telah diterapkan oleh leluhur mereka”, ucap Desra Putri selaku PIC Kawasan Tanggap Tangguh Bencana (KTTB) Lebak yang merupakan Staf Proyek Kesiapsiagaan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (KMAPI) DMC Dompet Dhuafa.

Pada Jumat (13/12/2024) para peserta melakukan penilaian ancaman risiko bencana di wilayah sekitar.

Kemudian esok Sabtunya (14/12/2024), para peserta melakukan penilaian kerentanan, kapasitas hingga pemetaan potensi ketangguhan ekonomi-sosial-budayam Desa Sukamanah.

Pada hari terakhir Minggu (15/12/2024) para peserta melakukan perencanaan jalur ekspedisi dan praktik lapangan dengan melakukan liputan sumber daya alam serta kearifan lokal masyarakatnya.

“Kegiatan ini diinisiasi untuk meningkatkan kapasitas anggota FPRB Desa Sukamanah, sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat akan ancaman bencana yang ada di wilayah pesisir selatan Lebak, khususnya di wilayah Desa Sukamanah”, tutup Desra.

Semoga dengan berlangsungnya kegiatan ini mampu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam hadapi bencana serta memperkecil dampak kerusakan akibat bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)