Melalui Simulasi Praktik Respons Tanggap Darurat, Optimalkan Efektivitas Penanggulangan Bencana

Bogor, Jawa Barat—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa ajak para peserta Training Tanggap Bencana (TTB) untuk melakukan simulasi respons tanggap darurat bencana.

Simulasi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi dan pengimplementasian hasil dari pembelajaran selama empat hari di The Ciliwung Adventure Camp dan Telaga Saat, Bogor, Jawa Barat pada Minggu dini hari pukul 01.00 (16/07/2023).

Simulasi respons tanggap darurat bencana adalah proses peniruan langkah-langkah kesiapsiagaan yang harus dilakukan ketika terjadinya bencana.

Adanya simulasi bencana bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bencana.

Materi pembelajaran terkait Training Tanggap Bencana yang dilaksanakan selama empat hari kebelakang mulai dari hari Kamis – Sabtu dan dipraktikkan pada Minggu dini hari membuat kesan tersendiri.

Selain ilmu yang didapat, experience menjadi kado terindah untuk diimplementasikan di kehidupan sehari-hari.

Para peserta yang tergolong masih minim pengetahuan terkait tanggap darurat bencana, tidak mengurangi semangat kemanusiaan di simulasi tanggap bancana ini, walaupun kegiatan simulasi hanya pelatihan semata. 

“Pentingnya teori dan praktik dalam pembelajaran ya, seperti ini. Tidak hanya materi saja yang disampaikan tetapi praktiknya langsung terapkan otodidak di simulasi malem hari ini. Saya sangat menikmati kegiatan seperti ini karena di sekolah-sekolah negeri maupun swasta jarang diajarkan kecuali sesuai jurusannya,” ujar Fachmi Dimas, peserta dari MPZ Yanashira.

Eksistensi dan realita di kehidupan sehari-hari sangatlah jauh berbeda, tidak menutup kemungkinan jika melakukan sesuatu tidak dengan pedoman dan pengalaman akan begitu rumit.

Begitu juga  dengan teori yang diajarkan saat TTB, jika tidak dipraktikkan seperti di simulasi TTB ini akan begitu rumit sekali, karena medan yang dilalui akan jauh berbeda dengan apa yang dipelajari.

Semua panitia menjelma dan bermain peran menjadi bagian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, medis, ketua RT hingga warga lokal terdampak bencana.

Para panitia juga memainkan peran dengan penuh semangat hingga menjiwai perannya, Alhasil simulasi berlajan dengan semestinya.

“Simulasi TTB Ini, menjadi kegiatan yang saya tunggu-tunggu, Kegiatan yang rutin dilakukan ketika ada pelatihan tanggap bencana, saya senang dan bergembira bisa terus ikut di kegiatan seperti ini, mungkin ada sedikit perbedaan tetapi isi sama persis yang ada di pedoman pertolongan pertama pada tanggap bencana darurat,” pungkasnya Shofia Nur Aliya, salah satu peserta MPZ BMT.

Sebagai mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, seseorang harus bisa memiliki jiwa sosial. Dengan demikian mampu mengantarkan seseorang kepada jalan kebaikan.

Maka dari itu teruslah berbuat baik, di manapun berada dan kapanpun dibutuhkan. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Hadapi Bencana. (DIN/ DMC Dompet Dhuafa)