Ramaikan Car Free Day Serang, Dompet Dhuafa Gemakan Suara Peduli Lingkungan

Serang, Banten–Dompet Dhuafa melalui unit Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Banten, dan Dompet Dhuafa Banten menyuarakan aksi peduli lingkungan pada momen Car Free Day di Kota Serang, Banten, Minggu (02/06/2024).

Hal ini merupakan rangkaian kegiatan Pekan Rakyat Lingkungan Hidup yang digagas WALHI dalam menyambut Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni.

“Kami menyambut baik ajakan kolaborasi Pekan Rakyat Lingkungan Hidup yang digagas teman-teman WALHI,” jelas Ahmad Baikhaki selaku Manager Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim DMC Dompet Dhuafa saat ditemui di Kota Serang.

“DMC sendiri menilik betapa pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana di sekitarnya. Bahwa edukasi dan simulasi harus menyasar masyarakat, sehingga mampu menekan risiko dampak bencana di sekitarnya,” lanjut Ahmad.

“Selain itu saat ini DMC Dompet Dhuafa sedang mengupayakan kampanye melestarikan wilayah pesisir dengan menekankan budidaya penanaman mangrove”.

Indonesia rawan akan berbagai macam bencana. Di Banten sendiri rawan akan bencana gempa bumi dan tsunami lantaran dekat dengan lokasi perairan laut.

Wilayah pesisir seringkali luput perhatian khalayak sehingga dalam aksi kampanye ini DMC Dompet Dhuafa bermaksud mengangkat isu bencana dan lingkungan yang berada di wilayah Banten.

WALHI bersama perwakilan rakyat dari seluruh nusantara menggelar Pekan Rakyat Lingkungan Hidup di Banten dari 2-5 Juni 2024.

Kepala Divisi Pelibatan Publik Eksekutif Nasional Walhi, Adam Kurniawan mengatakan, “Kenapa dilaksanakan di Banten, karena kita ingin menunjukkan bahwa konsolidasi rakyat masih kuat, 29 provinsi akan berkumpul di sini untuk melawan semua kebijakan ekstraktivisme yang menyengsarakan rakyat,” kata Adam sebagaimana diberitakan Tribunnews Banten (01/06/2024).

“(Akibat pengelolaan yang buruk) Alhasil yang dipanen adalah bencana yang menyengsarakan rakyat. Sehingga kita perlu melakukan perlawanan pada kebijakan ekstraktif,” tegasnya.

Rangkaian kegiatan Pekan Rakyat Lingkungan Hidup dimulai dengan menggelar kampanye di lokasi Car Free Day, di kota Serang.

Kampanye di lokasi di lokasi Car Free Day adalah sebuah upaya untuk menyampaikan pesan kepada publik bahwa Indonesia darurat bencana.

Kampanye melibatkan Perwakilan dari WALHI, Pena Masyarakat, Dompet Dhuafa dan sejumlah komunitas.

Aksi ini juga diramaikan oleh KMPLHK RANITA UIN Jakarta, KMS 30, IPNU Kab. Serang, Mahasiswa UNTIRTA, Mahasiswa UIN Banten, Mahasiswa UPG.

Persoalan lingkungan di Banten meliputi banjir setiap musim hujan, tambang pasir laut, dan masalah sampah yang tak kunjung teratasi.

Pertumbuhan populasi dan urbanisasi meningkatkan volume sampah, sementara tempat pembuangan akhir di Banten sudah melebihi kapasitas.

Pengelolaan sampah yang buruk menyebabkan pencemaran tanah dan air serta masalah kesehatan bagi penduduk sekitar.

Sungai-sungai seperti Ciujung dan Cisadane tercemar oleh limbah industri, dan limbah beracun dari industri di Tangerang serta Cilegon mengancam sumber daya air.

Pencemaran dari limbah industri dan rumah tangga merusak kualitas air laut dan kesehatan biota laut, termasuk kerusakan terumbu karang serta ekosistem laut (Utamanya Kerusakan Mangrove).

Aktivitas pertambangan pasir di Serang dan Lebak menyebabkan erosi, sedimentasi, dan hilangnya habitat.

Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan perumahan sering mengabaikan aspek lingkungan, menyebabkan perubahan tata guna lahan dan kerusakan ekosistem alami.

Kawan Baik saatnya kita rapatkan barisan untuk mewujudkan Indonesia yang ramah lingkungan dan tangguh hadapi bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)