Turki—Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang wilayah bagian selatan Turki. Di Turki, setidaknya 284 orang tewas dan lebih dari 2.300 terluka, menurut Wakil Presiden Fuat Oktay. Di negara tetangga Suriah, setidaknya 386 orang tewas, termasuk 239 orang kebanyakan di wilayah Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.
Tercatat pada Senin dini hari 04:17 waktu setempat gempa mengguncang Distrik Pazarcik di Kota Kahramanmaraş. Terdapat 17 kali gempa susulan, yang terbesar berkekuatan 6,6 magnitudo.
Getaran gempa bumi terasa hingga kota-kota di Kahramanmaraş, Hatay, Osmaniye, Gaziantep, Şanlıurfa, Diyarbakır, Malatya dan Adana. Gempa juga terasa sebagian wilayah Siprus, Yunani, Jordan, Lebanon, Irak, Georgia, dan Armenia.
Tingkat bahaya gempa dinyatakan sebagai Tingkat 4, dan semua pengungsi berkumpul dan dipusatkan di kantor Disaster and Emergency Management Authority (AFAD Center).
Dompet Dhuafa melalui unit Disaster Management Center (DMC) tengah mengupayakan penanganan bantuan respons tanggap darurat gempa bumi di Turki dan Suriah.
DMC Dompet Dhuafa sedang menghubungi mitra lokal dan relawan di lokasi. “Kami turut berduka atas apa yang menimpa masyarakat Turki dan sekitarnya. Semoga korban husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah SWT. Semoga semua berada di dalam perlindungan Allah SWT,” jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
“Saat ini masih dalam tahap asesmen, karena belum bisa mengakses ke lokasi. Baik dari pemerintah ataupun NGO lokal di sana,” lanjut Haryo.
Dalam pendataan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, ada 500 warga Indonesia berada di daerah pusat gempa. Sebagian besar mahasiswa, sebagian lagi bekerja pada sejumlah organisasi internasional. Sejauh ini, tiga WNI dipastikan cedera gara-gara bencana itu.
“Rencananya kita akan mengirimkan bantuan untuk menunjang kebutuhan penyintas selama musim dingin, yakni tenda pleton dan pemanas ruangan,” terang Narwan selaku Manager Response-Recovery DMC Dompet Dhuafa.
Ahmad Bakari dari Elaf for Relief mengatakan gempa bumi terasa sangat kuat. Pemerintah sedang berada di fase siaga tanggap darurat. Sebagian masyarakat berada di jalanan dan masjid. Saat ini kebutuhan mendesak yakni tenda dan penghangat karena suhu cuaca sedang sangat dingin penuh dengan salju.
“The earthquake is very strong. All people in the street and mosque until now. Now, we are in the rescue phase, and we can not estimate the damage in totally. But the most rapid response is cash for buying the tents and heating, because the weather is too cold and the snow on the ground,” melalui pesan singkat.
DMC Dompet Dhuafa mengungkapkan belasungkawa sebesar-besarnya. Semoga masyarakat penyintas selalu berada di bawah perlindungan Allah SWT.