Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat—Banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kian surut. Namun menyisakan lumpur tebal di wilayah terdampak. Timbunan lumpur menutupi jalan, pemukiman dan fasilitas umum warga. Seperti yang terjadi di Kecamatan Sagaranten.
Melihat kondisi yang terjadi, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat kerahkan tim untuk melakukan aksi membersihkan rumah-rumah warga dan mushola di beberapa tempat di Kecamatan Sagaranten dari timbunan lumpur, pada Jumat (6/12/2024) lalu.
Resda Jaya Pangestu salah satu tim respons bencana DMC Dompet Dhuafa melaporkan di lokasi terdampak bahwa titik-titik yang menjadi fokus aksi bersih-bersih di Kecamatan Sagaranten, antara lain: Kp. Cieurih, Desa Datar Nangka; Mushola Al-Ikhlas di Kp. Eretan, Desa Datar Nangka; dan Kp. Panembong, Desa Curug Luhur.
“Situasi saat ini banjir sudah surut namun menyisakan lumpur yang tebal di wilayah tedampak, salah satunya di Kecamatan Sigaranten. Dari Kamis (5/12) kami memang bergerak untuk penanganan di Kec. Siraganten, jadi aksi bersih-bersih ini jadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk bantu warga,” ucap Resda.
Selain aksi bersih-bersih, tim DMC Dompet Dhuafa pun turut membantu dapur umum milik warga yang bertempat di Kampung Curug Luhur RT 01 RW 06 Desa Muara Cihaur, Kecamatan Sigaranten dan mendistribusikan sekitar 700 paket makan siang untuk 207 KK di wilayah tersebut.
“Insya Allah, kami akan bantu juga memasok bahan pokok untuk dapur umum yang dikelola oleh warga setempat,” tambah Resda.
Banjir dengan aliran yang cukup deras beberapa hari lalu menghantam beberapa rumah dan fasilitas umum. Tidak hanya menyisakan tumpukan lumpur, banjir juga berdampak pada kerusakan setiap bangunan.
Untuk saat ini tercatat ada 589 rumah mengalami kerusakan (255 rusak ringan, 123 rusak sedang, 211 rusak berat).
Sementara hasil asesmen kebutuhan dasar yang dilakukan tim DMC di lokasi terdampak melaporkan beberapa kebutuhan darurat yang sangat dibutuhkan oleh warga terdampak saat ini, yaitu pakaian layak, selimut (untuk dewasa dan bayi), perlengkapan bayi, dan makanan siap saji.
Deras aliran banjir juga menyebabkan banyak tiang listrik roboh, sehingga pemadaman listrik di lokasi bencana kerap terjadi. Maka dari itu, ketersediaan listrik sangat penting untuk penyintas dan para relawan di lokasi terdampak, terutama untuk penerangan di malam hari.
Kawan Baik, semoga segenap warga terdampak banjir Sukabumi bisa kembali pulih dengan segera, dan warga terdampak senantiasa diberikan oleh Allah SWT ketabahan serta kekuatan untuk tetap berdaya di tengah kesulitan akibat bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa).