Jakarta–Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa gemakan gerakan peduli lingkungan lewat program Lestarikan Mangrove pada acara Indonesia Outdoor Festival atau INDOFEST 2023 di Istora Senayan.
DMC Dompet Dhuafa akan terus menggemakan peduli lingkungan di acara ini terhitung mulai dari Kamis (01/06/2023) hingga Minggu (04/06/2023).
“Melalui program Lestarikan Mangrove nantinya DMC Dompet Dhuafa akan melakukan penanaman pohon mangrove di titik-titik rawan bencana seperti abrasi, banjir, tsunami dan juga perbaikan ekosistem lingkungan hidup,” jelas Akbar Saddam selaku Pjs. General Manager Resource Hub DMC Dompet Dhuafa saat ditemui pada acara INDOFEST 2023, Kamis (01/06/2023).
“Selain itu, kehadiran DMC Dompet Dhuafa diharapkan dapat menjadi kawan baik bagi generasi muda dalam gerakan kebaikan melestarikan dan menjaga lingkungan,” tambah Akbar.
Gerakan Lestarikan Mangrove sangat cocok untuk disuarakan pada acara INDOFEST 2023 ini. Diperkirakan pengunjung akan didominasi generasi Z yang identik dengan semangat untuk menjawab tantangan yang ada di masyarakat maupun di kehidupan pribadinya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Chief Executive Officer COS Event, Disyon Toba dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu (28/05/2023) menjelaskan antusisme pengunjung sudah diprediksi seperti tahun sebelumnya. Dimana anak muda generasi Z akan dominan.
“Generasi Z saat ini sangat menyukai tantangan, untuk itu Indofest 2023 itu kita harapkan menjadi pasar yang tepat bagi generasi muda saat ini yang suka tantangan,” ujar Disyon dalam keterangan resminya.
Penanaman pohon mangrove menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan dalam penanggulangan bencana. Mengingat besarnya dampak kerusakan bencana terhadap manusia dan lingkungan, menanam mangrove merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir risiko kerusakan bencana.
Studi yang dilakukan di University of California Santa menyebutkan bahwa mangrove secara signifikan mengurangi kerusakan dari sebuah bencana. Selain itu, pohon mangrove dapat bermanfaat dalam menahan badai dan angin dan juga menjadi garda terdepan yang melindungi masyarakat pesisir dari banjir.
Kemudian pohon mangrove yang lebat dengan akar yang kuat dan mencengkeram tanah dapat bermanfaat untuk mengurangi dampak tsunami dan mengurangi kerusakan akibat air yang mengalir ke daratan.
Penelitian oleh Dr. Nugroho Tri Waskitho dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam IOP Conference Series: Material Science and Engineering menunjukkan bahwa hutan mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap karbon.
Dengan adanya hutan mangrove, lebih banyak karbondioksida yang diserap sehingga mampu mencegah perubahan iklim.
Sistem perakaran mangrove yang kompleks, rapat, dan lebat dapat menangkap sisa bahan organik dan endapan yang terbawa air laut dari daratan. Proses ini akan membuat air laut menjadi bersih serta memelihara kehidupan padang lamun dan terumbu karang.
Mangrove seringkali disebut sebagai pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahan akan menumbuhkan perkembangan garis pantai. Akar mangrove juga dapat menjaga daerah pinggir pantai dari bahaya erosi.
Selain itu DMC Dompet Dhuafa juga mengadakan musholla bagi pengunjung lelaki dan perempuan. Serta membuka layanan arena bermain bagi anak dengan konsep edukasi mitigasi bencana.