Gunungkidul, D.I. Yogyakarta—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Cabang Yogyakarta menyalurkan bantuan air bersih untuk merespons kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (23/8/2024).
Sumur-sumur warga yang biasanya menjadi sumber air utama kini tak lagi mencukupi kebutuhan harian. Kondisi ini membuat warga sangat membutuhkan bantuan air bersih.
Dalam upaya merespons situasi yang terjadi, melalui Dompet Dhuafa Yogyakarta dan dibantu relawan, DMC Dompet Dhuafa mendistribusikan air bersih di dua titik di Dusun Gubar, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, yakni RT 01 dan RT 03. Sebanyak dua truk tangki air bersih disediakan di masing-masing titik.
“Kami dropping dua truk tangki air bersih di masing-masing titik di Dusun Gubar, Purwosari. Sebanyak 262 jiwa penerima manfaat dari penyaluran air bersih hari ini (23/8),” lapor Tomi, relawan DMC Dompet Dhuafa yang berada di lokasi.
Tomi menambahkan bahwa memasuki musim kemarau membuat sumur-sumur warga menjadi kering dan kondisi tersebut membuat permintaan akan air menjadi sangat tinggi.
Keterbatasan air menjadi kendala yang dihadapi. Ini membuat pemenuhan tangki air pun butuh waktu yang tidak sebentar.
“Kami terus berusaha untuk mempercepat proses distribusi. Namun, karena antrian pengambilan air yang panjang, terkadang distribusi sore hari baru bisa dilanjutkan keesokan paginya,” ujar Tomi
Eka Suwandi, Manajer Tanggap Darurat, Pemulihan dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa menjelaskan rencana DMC untuk melakukan pipanisasi di dua wilayah terdampak kekeringan, antara lain di Dusun Jurangjero, Jurangjero, Ngawen, Gunungkidul dan Dusun Nogosari, Kalurahan Purwosari, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
“Gunernur DIY telah menerbitkan SK Siaga Darurat Bencana Kekeringan yang berlaku hingga 31 Agustus ini. Merespons kekeringan yang terjadi di Yogyakarta, DMC melakukan distribusi air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga terdampak. Selain distribusi air bersih, DMC juga akan melakukan proses pipanisasi di dua wilayah,” kata Eka.
“Upaya pipanisasi telah kita koordinasikan dengan warga dan pemerintahan setempat, hal ini untuk pemenuhan kebutuhan air yang langka di musim kekeringan ini. Semoga hal ini bisa membantu mengatasi permasalahan kekurangan air bersih di wilayah tersebut,” pungkasnya.
Dilansir dari laman Kompas.com bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul menjelaskan wilayah terdampak kekeringan di Gunungkidul sangat bergantung pada bantuan air bersih.
Purwono Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul mengatakan, kemungkinan lokasi kekeringan akan meluas, karena kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2024.
Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat secara bijak menggunakan air. Kemarau saat ini belum masuk kategori ekstrim. “Bijak menggunakan air bersih,” ujar Purwono.
Upaya distribusi air bersih ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab sosial dalam merespons dampak kekeringan yang semakin meluas. DMC Dompet Dhuafa akan terus berupaya untuk membantu penyediaan air bersih untuk warga terdampak kekeringan agar kebutuhan akan air bersih sehari-hari dapat terpenuhi.
Kawan Baik, di tengah ancaman kekeringan yang berkepanjangan, solidaritas dan aksi nyata dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk memastikan kebutuhan air bersih bagi warga terdampak dapat terus tersedia dan terpenuhi. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa)