Penyempitan Sungai menjadi Sebab Banjir Bandang Ternate

Ternate, Maluku Utara—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa turut membantu evakuasi dan pencarian orang hilang pasca terjadinya banjir bandang yang melanda wilayah Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate pada Selasa (25/08/2024).

Dilansir dari Metro TV News, ada 25 unit rumah dan satu musala rusak berat.

Titik pengungsian tersebar di tujuh rumah warga, satu perusahaan dan dua sekolah yakni di SMKN 4 Kota Ternate serta SD Negeri 66 Kota Ternate.

“Banjir disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penyempitan dan sedimentasi pada sungai, serta material vulkanik dari letusan Gunung Gamalama Tua,” jelas Abdul Kadir Dedi Arif, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara sebagaimana diberitakan dalam Halmahera Post (26/08/2024).

“Erosi dan longsor di puncak gunung menumpuk dan perlahan terbawa turun oleh aliran air dari hujan sebelumnya. Selain itu, penyempitan ruang distribusi material akibat sedimentasi di sungai-sungai kecil juga menyebabkan banjir semakin parah,” lanjutnya.

Kondisi banjir bandang sudah surut karena hanya terjadi sekali luapan di pukul 03 : 20 WIT dini hari.

Dilansir dari Halmahera Raya, korban meninggal sudah mencapai angka 16 jiwa.

Saat ini DMC Dompet Dhuafa membuka pos relawan yang beralamat di Jl. Pertamina, Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate.

Tim DMC Dompet Dhuafa turut membantu evakuasi dan pencarian korban yang hilang. Selain itu tim juga membuka Pos Hangat di Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate.

Rencana ke depannya tim akan membuka Dapur Umum dan menggencarkan lagi pelatihan respons dan mitigasi bencana untuk komunitas dan masyarakat setempat.

”Karena banjir ini, warga terdampak seluruhnya mengungsi di pos pengungsian serta sanak saudara di wilayah terdekat. Akses jalan juga utama terputus,” pungkas Gunawan, Relawan DMC Dompet Dhuafa bagian Halmahera.