Lebak, Banten—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa melatih guru-guru MI/MA Sukamanah agar siap siaga hadapi bencana. Pelatihan berlangsung di MI/MA Sukamanah, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada Sabtu (24/08/2024).
Para peserta mendapatkan pelatihan dan praktik pertolongan pertama (Pengantar PP, BHD, Pembidaian dan Pembalutan).
Kemudian para peserta membentuk Tim Siaga Bencana (TSB) Sekolah yang di mana masing-masing guru dan masyarakat sekitar sekolah berperan penting dalam mengantisipasi, mengurangi risiko, dan menghadapi bencana.
Pelatihan ini merupakan rangkaian program Kawasan Tanggap dan Tangguh Bencana (KTTB) dalam implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) DMC Dompet Dhuafa.
”Tujuan kegiatan ini adalah untuk membangun dan meningkatkan kesadaran para tenaga pendidik dari ancaman bencana yang berada di lingkungan sekolah”, ujar Desra Putri selaku Staf Project KTTB Lebak DMC Dompet Dhuafa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) mencatat pada tahun 2023/2024 terdapat 439.062 Sekolah di Indonesia, yang didominasi oleh satuan pendidikan sekolah dasar.
Sebanyak 75% atau sekitar 329 ribu sekolah diantaranya berada pada lokasi rawan bencana. Setidaknya terdapat 62.687 satuan pendidikan di Indonesia terdampak secara langsung bencana alam selama 10 tahun terakhir (Peta Jalan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana 2020-2024).
Berdasarkan jumlah tersebut, sekitar 10 persen dari total jumlah sekolah yang berada di daerah rawan bencana sudah diimplementasikan pendidikan kebencanaan yang dilaksanakan oleh berbagai aktor.
Upaya perlindungan dari risiko bencana sejalan dengan kerangka global Comprehensive School Safety (CSS), yaitu fasilitas aman bencana, manajemen satuan pendidikan aman bencana, dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.
Semoga pelatihan ini mampu menciptakan jiwa-jiwa yang tangguh hadapi bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)