Buntut Peristiwa Karhutla, RDK dan DMC Dompet Dhuafa Siapkan Safe School

Kubu Raya, Kalimantan Barat—Respons Darurat Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (RDK LKC) dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa membuka Safe School di SMAN 4 Sungai Raya, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya pada Sabtu (26/08/2023).

Adapun Safe School tersebut mengacu pada anjuran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Sekolah Aman Asap.

Ruang yang dialihkan menjadi Safe School adalah ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Pemilihan UKS menjadi Safe School lantaran untuk menjadi titik layanan atau penanganan medis apabila ada pihak yang kesehatannya terganggu akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Diketahui SMAN 4 Sungai Raya terancam oleh asap karhutla lantaran sekililing sekolah merupakan lahan gambut yang mudah terbakar. Bahkan pada Minggu (20/08/2023) api menyala dan membakar lahan di depan sekolah. Jarak titik api dan sekolah sepanjang 20 – 30 meter. Untungnya api tersebut secara cepat dipadamkan oleh relawan penanggulangan bencana.

“Kejadiannya Minggu sore, kita tidak tahu ada kebakaran. Saya pun terjun ke lokasi, saya lihat (karhutla) kemudian saya lapor ke Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), lalu lapor ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Alhamdulillah langsung ditanggapi (dipadamkan). Kebakarannya ternyata luar biasa, mulai dari sisi kiri, belakang dan depan. Jadi asapnya bukan main (banyaknya),” jelas Iskandar selaku Kepala Sekolah.

Akibatnya SMAN 4 Sungai Raya harus menjalani aktivitas belajar mengajar secara daring di rumah masing-masing.

Prinsip kerja Safe School adalah menyaring udara tercemar yang masuk ke dalam kelas, melakukan sirkulasi, menjernihkan dan menyegarkan udara dalam kelas serta mengalirkan udara ke luar kelas.

“Alhamdulillah bisa ada di sekolah ini. Semua yang ada di sekolah ini, apabila merasa sesak atau ada penyakit lain bisa (dilayani) di Safe School ini,” ujar Nazwa Salsabila selaku murid kelas II SMAN 4 Sungai Raya.

Dalam Safe School ini, busa dakron menutupi ventilasi sirkulasi udara, tujuannya untuk menyaring dan menahan asap serta partikel kecil yang menyertainya agar tidak terhirup oleh siswa-siswi maupun jajaran staf sekolah tersebut. Busa dakron tersebut akan disemprotkan air secara berkala agar kondisi busa tetap lembab dan mampu menyerap partikel asap.

“Alhamdulillah asap-asap dan debu jadi tidak (meminimalisir) bisa masuk. Ruangan menjadi bersih,” jelas Puput Sukma Irianti selaku Koordinator PMR SMAN 4 Sungai Raya.

Kemudian di ventilasi ruang dipasang kipas pembuangan udara (exhaust fan) untuk menghisap udara dari dalam ruangan untuk dibuang, pasang di dinding yang berlawanan arah dengan sumber polutan.

Selain itu masing-masing jendela dilengkapi tirai kain yang disemprotkan secara berkala agar tetap lembab untuk menambah proteksi dari ancaman asap dan debu.

“Nantinya kita DMC dan RDK LKC Dompet Dhuafa akan melakukan pantauan secara berkala terhadap Safe School ini. Sehingga kami akan tetap stand by dalam penanganan karhutla di Kalimantan Barat,” terang Erwandi Saputra selaku tim DMC Dompet Dhuafa di sela-sela pemasangan Safe School.

Lalu di dalam ruang tersebut juga dilengkapi dengan kipas angin yang berfungsi untuk menyirkulasi udara di dalam ruangan dan menyejukkannya.

Terakhir dalam ruang Safe School diinstalasi akuarium untuk menjaga kelembaban udara dengan menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen di dalam ruangan. Akuarium tersebut berisikan air, ikan dan ganggang atau lumut, lalu pasangi lampu LED/ultraviolet untuk membantu fotosintesa ganggang.

Selain akuarium, ruang Safe School juga dilengkapi dengan tanaman-tanaman untuk menyerap karbondioksida dan menciptakan oksigen.

“Semoga Nazwa bisa sekolah seperti biasa saja, tidak melalui daring, atau tidak harus menggunakan masker lagi,” tutup Nazwa. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)