Karena Bumi Cuma Satu: Manfaat Pohon Mangrove dalam Penanggulangan Bencana

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, total luas mangrove di Indonesia seluas 3.364.076 Ha, yang terdiri dari 2.661.281 hektare dalam kawasan, serta 702.799 hektare di luar kawasan.

Penanaman pohon mangrove menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai jenis masalah lingkungan dalam penanggulangan bencana. Mengingat besarnya dampak kerusakan bencana terhadap manusia dan lingkungan, menanam mangrove merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir risiko kerusakan bencana.

Ada beberapa manfaat pohon mangrove. Apa saja, mari kita simak:

Mengurangi Dampak Risiko Banjir

Studi yang dilakukan di University of California Santa menyebutkan bahwa mangrove secara signifikan mengurangi kerusakan dari sebuah bencana. Selain itu, pohon mangrove dapat bermanfaat dalam menahan badai dan angin dan juga menjadi garda terdepan yang melindungi masyarakat pesisir dari banjir.

Mencegah Abrasi Air Laut

Pantai akan mengalami proses abrasi secara cepat apabila tidak terdapat penahan pada kawasan tersebut. Tanaman mangrove bermanfaat sebagai penahan abrasi karena dapat menghalangi air laut sehingga tidak mengikis daratan. Selain itu, pohon mangrove juga dapat memperbaiki kondisi pantai serta mengembalikan keseimbangan ekosistem pantai.

Mencegah Tsunami

Pohon mangrove yang lebat dengan akar yang kuat dan mencengkeram tanah dapat bermanfaat untuk mengurangi dampak tsunami dan mengurangi kerusakan akibat air yang mengalir ke daratan.

Penyerap Kabondioksida

Penelitian oleh Dr. Nugroho Tri Waskitho dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam IOP Conference Series: Material Science and Engineering menunjukkan bahwa hutan mangrove memiliki kemampuan untuk menyerap karbon.

Penyebab utama perubahan iklim adalah meningkatnya jumlah karbondioksida akibat penggunaan bahan bakar fosil. Dengan adanya hutan mangrove, lebih banyak karbondioksida yang diserap sehingga mampu mencegah perubahan iklim.

Menumbuhkan Pulau dan Menstabilkan Pantai

Sistem perakaran mangrove yang kompleks, rapat, dan lebat dapat menangkap sisa bahan organik dan endapan yang terbawa air laut dari daratan. Proses ini akan membuat air laut menjadi bersih serta memelihara kehidupan padang lamun dan terumbu karang. Mangrove seringkali disebut sebagai pembentuk daratan karena endapan dan tanah yang ditahan akan menumbuhkan perkembangan garis pantai. Akar mangrove juga dapat menjaga daerah pinggir pantai dari bahaya erosi.

Sebagai Habitat beberapa Hewan

Kawasan hutan mangrove merupakan salah satu tempat yang nyaman untuk beberapa jenis makhluk hidup dan organisme. Beberapa spesies seperti udang, ikan, dan kepiting banyak berkembang biak di kawasan ini. 

Kawan Baik, masih banyak penyintas bencana yang membutuhkan uluran tangan kebaikan. Mari rapatkan barisan dan perkuat solidaritas dalam membantu saudara-saudara kita di Indonesia. Kawan Baik dapat mengirimkan bantuan dan doa melalui laman berikut https://donasi.dompetdhuafa.org/siagabencanaindonesia/ . Saatnya Indonesia Berdaya Hadapi Bencana. (AMR/ DMC Dompet Dhuafa)