Tangerang Selatan – Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Kondisi tersebut mengundang banyak keprihatinan banyak Masyarakat Indonesia termasuk Mahasiswa Universitas Moestopo. Sebagai bentuk kepedulian, lembaga Mahasiswa Moestopo dan salah satu komunitas di Jakarta Utara melakukan penggalangan dana secara daring dan luring yang berlangsung sejak 8 – 14 Desember 2021. Mereka berhasil mengumpulkan donasi sejumlah Rp. 17.650.000.
“Kami melaksanakan kegiatan ini dikarenakan cukup prihatin, bencana erupsi yang terjadi di tengah Pandemi Covid-19, dimana semua orang juga sedang mengalami kesulitan. Namun, dengan ini rasa kemanusiaan kita sedang diuji untuk saling berbagi untuk meringankan beban warga,” tutur Luthfi Adam selaku Ketua Moestopo Tanggap Bencana.
“Berdasarkan kesepakatan, kami menyalurkan seluruh donasi ke DMC Dompet Dhuafa, hal ini dikarenakan hasil pertimbangan pihak DMC Dompet Dhuafa yang lebih paham mengenai kebutuhan di lapangan,” tambah Luthfi.
Aksi sosial tersebut terdiri dari beberapa organisasi yang meliputi; Senat Mahasiswa FIKOM UPDM Moestopo Tanggap Bencana, Badan Perwakilan Mahasiswa FIKOM UPDM, Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UPDM, Badan Perwakilan Mahasiswa FEB UPDM, Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional FISIP UPDM, Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik, dan Unit Kegiatan Mahasiswa AGRAWITAKA UPDM.
“Terima kasih kami ucapakan kepada teman-teman dari Unversitas Moestopo yang sudah mendonasikan hasil pengumpulan dananya kepada kami DMC Dompet Dhuafa, hasil donasi yang kami terima ini akan kami salurkan kembali kepada para penyintas Awan Panas Guguran Gunung Semeru” ungkap Haryo Mojopahit, Kepala Disaster Management Center Dompet Dhuafa. Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru per 21 Desember 2021, pukul 18.00 WIB mencatat korban meninggal bertambah 1 jiwa sehingga total meninggal dunia akibat erupsi menjadi 51 jiwa. Sementara itu, jumlah warga mengungsi berjumlah 10.395 jiwa, yang tersebar di 410 titik pengungsian.