Asia Terpapar Virus DBD Terbanyak di Dunia

Tangerang Selatan—(09/09/2022) World Health Organization (WHO) menyatakan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat lebih dari delapan (8) kali lipat selama dua decade terakhir. Mulai dari 505.430 kasus pada tahun 2000, menjadi lebih dari 2,4 juta pada tahun 2010, dan 5,2 juta pada tahun 2019.

Kematian yang dilaporkan antara tahun 2000 dan 2015 meningkat dari 960 menjadi 4032, sebagian besar menjangkit kelompok usia muda. Jumlah total kasus tampaknya menurun selama tahun 2020 dan 2021, serta untuk kematian yang dilaporkan. Namun data tersebut belum lengkap akibat terhalang pandemi Covid-19.

“Demam berdarah ditemukan di iklim tropis dan sub-tropis di seluruh dunia, sebagian besar di daerah perkotaan dan semi-perkotaan,” tulis WHO dalam keterangan resminya.

Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang pernah mengalami epidemi dengue yang parah. Penyakit ini sekarang endemik di lebih dari 100 negara di wilayah WHO Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Wilayah Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat adalah yang paling parah terkena dampaknya, dengan Asia mewakili 70% dari beban penyakit global.

Terdapat suatu perkiraan yang menunjukkan 390 juta penduduk rentan terinfeksi virus DBD per tahun (95% interval kredibel 284-528 juta) di dunia. Jumlah tersebut jauh lebih banyak 28,2 persen dari jumlah populasi penduduk di Indonesia yang sebesar 280 juta. Studi lain menunjukan 3,9 miliar jiwa rentan terhadap penyakit DBD.

Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 705 kasus kematian yang disebabkan DBD pada tahun 2021. Jumlah tersebut menurun 5,62 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 747 kasus kematian.

Adapum, jumlah kasus DBD yang tercatat sebesar 73.518 kasus sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut juga menurun 32,12% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 108.303 kasus.

Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa sebagai lembaga penanggulangan bencana telah melakukan layanan fogging (pengasapan) di berbagai titik yang diduga menjadi sarang dari nyamuk DBD. Mulai dari awal Agustus – September 2022, DMC Dompet Dhuafa telah menerima layanan fogging di beberapa titik dengan total penerima manfaat mencapai kurang lebih 4.000 jiwa. Adapun lokasi layanan fogging tersebut antara lain:

  1. Kampung Jati, Desa Parung, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Dengan total penerima manfaat 325 KK/ 1.299 jiwa.
  2. Pondok Pesantren Arafah Islamiyah, Jl. Kp Sawah Indah No 26 RT 003/009 Bojonggede, Bogor. Dengan total penerima manfaat 110 jiwa.
  3. Sekolah Al-Syukro, Gg. H. Maung No.30, Ciputat, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan. Dengan total penerima manfaat 600 jiwa.
  4. Menjangan, Keluarahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Dengan total penerima manfaat 336 KK/ 1.010 jiwa.
  5. Kampung Bulak Saga, Desa Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Dengan total penerima manfaat 130 KK/ 390 jiwa
  6. Kampung Selaawi, Desa Pasirmuncang, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Dengan total penerima manfaat 300 KK/ 900 jiwa.

Hal ini sejalan dengan peringatan yang telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan pada tahun 2022/2023 akan datang lebih awal dibandingkan normalnya.

Diprakirakan, awal musim hujan di Indonesia akan terjadi di bulan September hingga November 2022 dengan puncak musim penghujan diprakirakan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023. Sedangkan, Fenomena La Nina diprakirakan akan terus melemah dan menuju netral pada periode Desember 2022 – Januari 2023. Dan, Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) diprakirakan akan tetap negatif hingga November 2022.

“Kombinasi dari kedua fenomena tersebut (La Nina dan IOD Negatif) diprakirakan akan berkontribusi pada meningkatnya curah hujan di Indonesia,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Dengan meningkatnya musim hujan maka semakin banyak genangan air yang tercipta. Hal ini menjadi salah satu tempat sarang nyamuk DBD.

“Sehingga DMC Dompet Dhuafa atas permintaan masyarakat yang mengajukan layanan fogging, merupakan upaya preventif kami atau pengurangan risiko bencana atas penyakit DBD yang ada,”jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.

Masyarakat dari berbagai latarbelakang dan jenjang usia bisa mengajukan layanan fogging untuk di daerah tempatnya. Masyarakat bisa membuka laman resmi DMC Dompet Dhuafa di https://dmcdompetdhuafa.org/ atau menghubungi hotline Whatsapp di nomor 08116116916 untuk prosedur lebih lanjut.