Jangan Sering Rebahan di Musim Hujan, Bisa Jadi Kasur Tidur Kalian Sudah Terendam Banjir

Memasuki musim hujan banjir menjadi salah satu langganan yang selalu hadir dalam setiap kesempatan. Meski masyarakat sudah mengantisipasi semaksimal mungkin, kadang banjir tetap berdatangan dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Pernah suatu waktu, salah satu warga di Indonesia kedapati rumahnya terendam banjir di saat ia masih tidur dengan nyenyak. Tidak selang beberapa lama, salah satu temannya menghampiri dia dan membangunkan sembari menjelaskan bahwa banjir sudah masuk ke dalam rumah.

“Ky! Woi, astagfirullahaladzim. Wey banjir wey. Pak banjir pak, banjir!,” ungkap mereka membangunkan si teman sebagaimana dikutip dalam Suara.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) fenomena La Nina menjadi ancaman di seluruh dunia, termasuk wilayah Indonesia. La Nina sendiri adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya.

Di sisi lain, pendinginan SML di Samudra Pasifik tersebut diikuti oleh menghangatnya SML di perairan Indonesia sehingga menggiatkan pertumbuhan awan awan hujan dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum

“Fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan kemungkinan berlanjut hingga awal tahun 2023, sehingga dinamai Triple Dip,”tulis rilis resmi yang dikeluarkan BMKG pada Jumat lalu (14/10/2022).

Fenomena ini diperburuk dengan kenyataan Siklon Tropis SONCA di sekitar Laut China Selatan sebelah timur Vietnam. Akibat Siklon Tropis ini meningkatkan kemunculan awan hujan di wilayah Indonesia bagian utara ekuator.

Dampak tidak langsung yang terjadi dari adanya sistem bibit siklon tersebut adalah potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/petir/angin kencang dan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan utara Indonesia.

Sehingga menurut pantauan BMKG hingga akhir Oktober wilayah seperti Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Oktober ini yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kep. Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur.

Kemudian Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua. Sedangkan wilayah dengan potensi tingkat SIAGA terdiri dari sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Riau.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 2.860 bencana alam yang melanda Indonesia sejak 1 Januari-18 Oktober 2022. Banjir merupakan bencana alam paling sering terjadi dengan jumlah 1.157 kejadian bencana. Kemudian cuaca ekstrem dengan jumlah 900 kejadian bencana. Sedangkan sepanjang tahun 2020—2021, terdapat 91 bencana banjir setiap bulannya di Indonesia.

Bahaya banjir tidak boleh diremehkan. Pada tahun 2020 sebanyak 6.179 jiwa meninggal akibat bencana banjir di seluruh dunia. Artinya setiap hari diperkirakan 16 orang meninggal akibat banjir di seluruh dunia. Dengan besarnya bahaya dampak banjir, DMC Dompet Dhuafa mengusulkan beberapa hal mitigasi terhadap bencana banjir.

Pada saat sebelum banjir kita harus:

  • Kenali dan waspada tanda-tanda banjir. Hal ini bisa dilihat dari seberapa hebat dan sering hujan terjadi di sekitar kalian.
  • Ketahui sistem peringatan dini. Biasanya masing-masing tokoh setempat atau ketua rukun tetangga akan menginstruksikan lebih lanjut perihal akan terjadinya banjir.
  • Siapkan perlengkapan tanggap darurat
  • Amankan barang berharga dan dokumen penting
  • Matikan aliran listrik, gas dan keran air
  • Pantau perkembangan informasi seputar banjir
  • Bersiap kemungkinan mengungsi

Namun ketika banjir terjadi dan tak bisa dihindarkan lebih jauh maka kita harus melakukan hal-hal berikut seperti:

  • Di Dalam Rumah/Gedung:
    • Pantau perkembangan cuaca dan ketinggian air
    • Bila ada himbauan mengungsi segera lakukan
  • Di Luar Rumah/Gedung:
    • Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi dan aman
    • Jangan melintasi air yang berarus
    • Hati-hati terhadap lubang dan gorong-gorong
    • Jangan menyentuh tempat melekatnya kabel listrik
    • Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir
    • Jangan minum air banjir
  • Di Perjalanan (Ketika Berkendara):
    • Jangan menerobos air yang berarus, sebaiknya putar balik
    • Bila ketinggian air meningkat, segera keluar dari kendaraan
    • Bergeraklah ke tempat aman
  • Bila Harus Mengungsi:
    • Jagalah kebersihan dan sanitasi lingkungan pengungsian
    • Bijak dalam menggunakan air bersih
    • Jangan kembali ke rumah sebelum keadaan benar-benar aman. Tunggu arahan dari pihak berwenang
    • Bantu warga disabilitas, lanjut usia atau anak-anak selama di pengunsian

Saat banjir sudah terjadi dan situasi sudah mulai kondusif, terutama masyarakat sudah mengungsi dan jauh dari marabahaya banjir maka lakukan hal-hal berikut:

  • Jika mengungsi kembalilah ke rumah jika keadaan sudah aman
  • Periksa ketersediaan air bersih
  • Gunakan alas kaki saat memasuki rumah
  • Buang makanan/minuman yang terendam
  • Periksa kerusakan pada seluruh bagian rumah
  • Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar
  • Periksa adanya binatang berbahaya
  • Bersihkan perabotan dengan desinfektan
  • Keringkan peralatan listrik yang terendam
  • Jagalah kebersihan makanan/minum sesudah banjir

Kurang lebih itu adalah hal-hal yang bisa dilakukan saat bencana banjir hadir di wilayah kalian. Jika terjadi eskalasi bahaya, masyarakat bisa menghubungi menghubungi call center DMC Dompet Dhuafa di 0811-6116-916 untuk penanganan lebih lanjut terkait bencana banjir yang terjadi di tempat kalian.

Selain itu DMC Dompet Dhuafa mengajak untuk turut serta dalam penanggulangan bencana yang ada di Indonesia melalui campaign Indonesia Siap Siaga. Masyarakat bisa menekan tautan berikut  https://donasi.dompetdhuafa.org/indonesiasiapsiaga/ untuk terlibat langsung dalam campaign Indonesia Siap Siaga.

DMC Dompet Dhuafa akan membantu melakukan evakuasi dan penanganan darurat seperti penyediaan logistik, penyediaan makanan dan minuman di kala darurat hingga pelayanan medis.