Menahan Laju Api Bara di Tanah Sumatera

Ogan Ilir, Sumatera Selatan–Telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menjadi bencana tahunan saat musim kemarau.

Tahun ini dari bulan Juli, Ogan Ilir medapatkan tamu si jago merah yang melahap banyak tempat di Sumatera Selatan.

Berbagai lembaga dan organisasi tentunya cepat menanggapi bencana ini. Termasuk hadirnya Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) yang membantu proses pemadaman si jago merah yang terus membara pada Selasa (10/10/2023).

“Kami hadir di sini ikut merespon karhutla di Ogan Ilin sesuai laporan yang kami terima dengan berbagai program yang akan kami lakukan dimulai pemadaman kebakaran, layanan kesehatan, Safe House juga Safe School (Sekolah Aman) kita buat sistem mengurangi dampak asap di ruangan dimulai dari pemasangan Exhaust Fan yang ditambahkan filter dakron, kemudian juga buat ekosistem seperti aquarium yang diberi gangga untuk menetralisir ruangan. Kami dibantu juga oleh teman-teman cabang Dompet Dhuafa Sumsel, dan LKC Dompet Dhuafa Sumsel,” jelas Ahmad Barqu Sudjai selaku Koordinator Lapangan DMC Dompet Dhuafa.

Berdasarkan laporan yang diterima, DMC Dompet Dhuafa segera menerjunkan tim dan melakukan giat aksi pemadaman api bersama TNI-Polri, BPBD Ogan Ilir serta relawan gabungan pemadaman lainnya untuk memadamkan api. Dengan banyaknya titik yang ada, semoga api tetap tidak sampai ke pemukiman semua.

“Kita langsung melakukan pemadaman kalau ada titik yang terbakar, termasuk juga bencana Karhutla. Pun apabila kekeringan, kita suplai air bersih ke masyarat-masyarakat yang membutuhkan. Kami tiap hari turun, ke jalan selalu merespon laporan/aduan, kita bergilir tugas ada beberapa tim, jadi setiap hari kita akan turun ke lapangan. Penyebab karhutla ini ya kemarau panjang dan tidak lain ada juga oknum yang bakar sampah dihutan jadi apinya kemana-mana,” pungkas Ade Saputra BPBD Ogan Ilir.

Adanya kebakaran yang tidak biasa ini dikarenakan kemarau yang panjang dan adanya oknum warga yang membakar sampah di hutan hingga api ke mana-mana. Masyarakat sekitar pun cukup khawatir akan si jago merah datang terhadap pemukiman tapi di sisi lain warga apresiasi terhadap lembaga-lembaga bencana atau pun kemanusiaan yang dapat mengatasi si jago merah yang menyebar ke hutan dan kebun-kebun masyarakat.

“Beberapa hektar kebun di sini terbakar kami cemas lahan kerjaan kebun hangus terbakar. Kami melihat awal-awal terjadinya kebakaran lalu siram dengan alat rumah seadanya. Kami pun tebang pohon tipis-tipis tapi ya itu berpengaruh sedikit sedangkan api sudah membesar. Makanya masyarakat ada yang mengadu ke BPBD dan yang lainnya. Alhamdulillah mereka datang, yang datang ada TNI-Polri, BPBD, hingga lembaga DMC Dompet Dhuafa pun ada. Kami sangat terbantu. Mereka langsung memadamkan api dengan dua mobil tangkinya. Alhamdulillah api cepat padam karena mereka terus menyiraminya,” ungkap Agus selaku petani karet setempat. (DAP/DMC)