Tutup Tahun 2023 dengan Doa, Sambut Tahun 2024 dengan Tangan Terbuka: Laporan Program DMC Dompet Dhuafa Sepanjang Tahun 2023

Tangerang Selatan—Rabu (17/01/2024) Sepanjang tahun 2023, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama Kawan Baik senantiasa memberikan pelayanan sebaik-baiknya bagi penyintas bencana. Untuk itu kami ingin haturkan apresiasi atas sumbangsih yang dilakukan oleh Kawan Baik.

Mulai dari menjadi pejuang relawan, mitra kolaborator, hingga pembaca setia kami di dunia kemanusiaan-filantropi yang selalu menemani kami sepanjang tahun ini.

Kami dengan penuh sadar bahwa kami tidak akan ada, tanpa keberadaan Kawan Baik yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Sebagai salah satu lembaga penanggulangan bencana swadaya, kami melihat bahwa apa yang kami lakukan hanyalah sekedar ikhtiar dalam membantu, sebuah doa yang terus kami haturkan dalam deru nafas hidup kami.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada tahun 2023 terdapat 4.940 kasus bencana yang terjadi. Mayoritas bencana yang terjadi didominasi oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yakni 1.802 kejadian. Kemudian disusul oleh banjir (1.170 kejadian), cuaca ekstrem (1.155 kejadian), tanah longsor (579 kejadian), kekeringan (168 kejadian), gelombang pasang-abrasi (31 kejadian), gempa bumi (31 kejadian) dan erupsi gunung api (4 kejadian).

Alhamdulillah, ikhtiar kami dalam membantu sesama bisa terjamah kepada penerima manfaat yang sesuai dan tepat sasaran.

Mulai dari asesmen/survey, melakukan dialog bersama rakyat dan pemangku kebijakan, implementasi program, monitoring evaluasi, hingga audit program dan audit syariah semua dilakukan dengan semangat pemberdayaan dan pelayanan.

Atas dasar itu, izinkan kami menceritakan pengalaman kami lewat secarik kertas ini, atas semua sumbangsih Kawan Baik bersama DMC Dompet Dhuafa dalam mengangkat dan memberi kehidupan yang lebih baik dalam bidang penanggulangan bencana alam dan bidang kemanusiaan-filantropi.

Kami memiliki program penanggulangan bencana yang berfokus pada satu siklus utuh penanggulangan bencana yakni: pra-bencana atau yang biasa disebut mitigasi, saat terjadi bencana atau tanggap darurat, hingga pemulihan pasca-bencana.

Semua siklus itu kami wujudkan dan percayakan kepada departemen kami yang bernama Kesiapsiagaan & Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim, Tanggap Darurat-Pemulihan & Kerelawanan, serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan.

Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim

Melalui departemen Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim, kami mencoba mengentaskan masalah seputar bencana sebagai akibat perubahan iklim seperti abrasi, banjir, kekeringan, hingga pengelolaan sampah dan implementasi energi terbarukan.

Tantangan yang ada kami coba jawab melalui program Kawasan Tanggap dan Tangguh Bencana (KTTB), sebuah program kesiapsiagaan penanggulangan bencana berbasis masyarakat dengan cakupan kampung dan desa.

Dalam penerapannya KTTB berpijak pada enam pilar fokus utama yakni Sekolah Literasi Aman Bencana, Keluarga Tangguh Bencana, Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim, Ekonomi Tangguh Bencana, Rumah Ibadah Tangguh Bencana, dan Fasilitas Kesehatan Aman Bencana

Kami percaya dengan memulai titik fokus program dari wilayah terkecil dari masyarakat yakni kampung dan desa mampu memberi manfaat hingga tingkatan yang jauh lebih luas seperti tingkat kota atau kabupaten. Sehingga cangkupan program kami bersifat lokal, namun kacamata dan harapan kami mencangkup global.

Sepanjang tahun 2023 ini kami turut serta dalam memberi pendampingan KTTB di wilayah Pacitan (Jawa Timur), Gunungkidul (DIY), Ciliwung (DKI Jakarta), Lumajang (Jawa Timur), Sigi (Sulawesi Tengah), Bekasi (Jawa Barat), Lebak (Banten).

Masing-masing wilayah memilih keberagaman bahaya ancaman bencana alam, sehingga KTTB juga disesuaikan dengan kondisi dan situasi masing-masing tempat. Misal, di KTTB Pacitan, kami berusaha untuk menjawab masalah abrasi, dalam KTTB Gunungkidul, kami berusaha untuk mengentaskan bahaya ancaman kekeringan, KTTB Ciliwung, kami berusaha mengatasi bahaya ancaman sampah dan banjir, dst.

Dalam program KTTB Pacitan misalnya kami bersama masyarakat sekitar telah melakukan pemasangan permabel (membuat tembok laut dengan tumpukan batu boulder di bibir pantai sebagai pelindung deras air laut dan mampu memupuk sedimen guna menjadi lahan baru pantai), dan juga melakukan penanaman serta pembibitan pohon mangrove.

Kami memilih pohon mangrove untuk menahan laju pengikisan (abrasi) garis pantai dan mampu menjadi penyerap karbondioksida yang ampuh dalam menangkal polusi udara yang merajalela di mana-mana. 

Terhitung melalui departemen Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim, kami telah memberi manfaat kepada 5.495 jiwa.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan

Di departemen Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan, kami memiliki visi untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh hadapi bencana. Mulai dari bencana alam hingga bencana non-alam.

Bagi kami, jiwa yang tangguh hadapi bencana adalah masyarakat yang memiliki kapasitas keterampilan dan pengetahuan dalam mengatasi bencana alam di sekitarnya, karena bagaimanapun masyarakat adalah aktor utama sekaligus pihak yang terancam langsung oleh bencana yang ada di sekitar mereka.

Sehingga penting untuk membekali masyarakat dengan semua perangkat yang mereka butuhkan dalam menghadapi bencana.

Dalam departemen ini, kami melakukan metode “menjemput bola” di mana kami melakukan pelatihan dan simulasi menghadapi bencana alam gempa bumi, tsunami, dan lainnya.

Di sini kami juga memberi pelatihan evakuasi seperti Vertical Rescue, Water Rescue, Jungle Rescue, pertolongan pertama gawat darurat kesehatan dan lain sebagainya.

Sasaran penerima manfaat kami mencakup semua usia dan latarbelakang. Seperti contoh kami pernah melakukan pelatihan dan sosialisasi tentang penanggulangan bencana di SDN 1 Ragunan.

Di SDN 1 Ragunan kami menanamkan semangat untuk memiliki pandangan hidup yang ramah lingkungan, kiat-kiat yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran di rumah, hingga cara evakuasi saat terjadi gempa bumi.

Uniknya anak-anak sangat senang dengan pembelajaran yang seperti ini, karena kami membawakan pelatihan ini dengan menyenangkan dan menghibur, sehingga anak-anak dapat mudah menerima serta mempraktikan langsung materi-materi kami.

Selain anak-anak, kami juga menyasar target peserta komunitas-komunitas. Salah satu komunitas yang pernah kami damping adalah Komunitas Ojek Online (Ojol) di wilayah Tangerang Selatan. Kami percaya komunitas merupakan salah satu elemen masyarakat yang terdekat sekaligus strategis.

Komunitas Ojol memiliki peran dan posisi yang strategis sebagai relawan penanggulangan bencana: mereka hadir dan berinteraksi langsung dengan masyarakat; mereka mengetahui rute-rute strategis dan alternatif di jalan; terakhir, solidaritas mereka akan membantu sesama sangatlah tinggi.

Sehingga apabila ada penyintas bencana yang sedang membutuhkan bantuan, pengemudi Ojol ini bisa langsung memberikan bantuan dengan kapasitas keterampilan serta pengetahuan mereka. Dengan demikian dampak kerusakan bencana bisa diminimalisir sedini mungkin.

Contoh lain yang terakhir, kami juga menyasar peserta dari kalangan anak muda atau mahasiwa, salah satunya kami pernah memberi pelatihan penanggulangan bencana di Institut Kesehatan dan Teknologi PKP DKI Jakarta (IKTJ).

Kami melihat mahasiswa juga memiliki potensi yang luar biasa besar sebagai agen penanggulangan bencana: idealisme yang tinggi untuk membantu sesama, semangat tinggi untuk belajar hal-hal baru.

Terhitung melalui departemen Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan, kami telah memberi manfaat kepada 7.393 jiwa.

Tanggap Darurat-Pemulihan & Kerelawanan

Dalam departemen Tanggap Darurat-Pemulihan dan Kerelawanan kami, dengan ikhtiar dan kehendak Allah SWT turut dalam penanganan bencana alam di tingkat nasional dan internasional.

Dalam tingkat nasional di tahun 2023, kami turut serta dalam penanganan, percepatan hingga pemulihan pasca-bencana gempa bumi di Cianjur. Mulai dari aksi pencarian dan pertolongan (SAR), pemenuhan kebutuhan dasar logistik penyintas hingga pembangunan hunian sementara.

Dalam penanganan di Cianjur, salah satu hal menarik yang bisa kami sampaikan adalah pembangunan hunian sementara yang mengusung konsep recycle house, yakni membangun huntara dengan bahan sisa-sisa puing rumah yang tentu juga ditambah dengan bahan material bangunan yang baru. Kami memberi nama program ini Huntara Bunga (Bumi Endah Dompet Dhuafa.

Dengan mengusung konsep tersebut kami berusaha menyebarkan nilai semangat daur ulang dan gotong-royong yang dalam implementasinya, kami membentuk kelompok masyarakat yang terdiri dari 10 Kepala Keluarga.

Seusai terbentuk, kami mensosialisasikan terkait bahan dan cara pembangunan huntara kemudianmasyarakat akan bergotong-royong membangun huntara untuk masing-masing anggota kelompok dengan penuh pengawasan dari kami.

Di tingkat internasional kami turut melakukan aksi penanganan bencana di Hatay, Turki (gempa bumi); Aleppo, Suriah (gempa bumi); Essaouira, Morocco (gempa bumi); dan Karizak, Afganistan (gempa bumi).

Sebagian besar kami memberi bantuan berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan logistik. Terakhir dan juga masih terus berlangsung, kami mengirimkan bantuan logsitik untuk saudara-saudara kami di Gaza, Palestina yang terdampak dari penjajahan kejam Zionis.

Demi menjaga silaturahmi dan mutu keterampilan relawan-relawan penanggulangan bencana, pada tahun ini, kami mengadakan Kemah Relawan yang berlangsung di Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah.

Seluruh relawan di seluruh penjuru Indonesia berkumpul di sini untuk mempererat silaturahmi dan mempertajam keterampilan serta wawasan dalam dunia penanggulangan bencana.

Kami percaya relawan yang kuat adalah relawan yang memiliki solidaritas yang tinggi terhadap sesama. Baik yang memiliki keterikatan darah maupun yang tidak.

Terhitung melalui departemen Tanggap Darurat-Pemulihan dan Kerelawanan kami telah memberi manfaat kepada 235.607 jiwa.

Kami mengundang kepada segenap pegiat kebencanaan, akademisi, dan setiap elemen masyarakat yang ada untuk senantiasa mendoakan dan menjaga kami agar kami dapat terus memberikan pelayanan dan memberdayakan masyarakat di wilayah kebencanaan. Kami mohon doanya juga agar DMC Dompet Dhuafa dapat terus menelurkan gagasan dan program inovatif penanggulangan bencana

Akhir kata, semua ini sekali lagi berkat uluran tangan dari Kawan Baik yang tersebar di seluruh Indonesia yang telah membersamai kami di tahun 2023 dalam memberi manfaat dalam dunia penanggulangan bencana. Kami menuturkan banyak terima kasih.

Panjang umur kemanusiaan, Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang.

Salam Hangat dan Salam Berdaya.

Arif Rahmadi Haryono

Kepala DMC Dompet Dhuafa