Tangerang Selatan—Kenangan bagi saya adalah kompas moral navigasi terbaik. Yang menjaga agar mandat kemanusiaan ini tidak hanyut berlayar tak jelas arah.
Kenangan juga yang membuat kami senantiasa rendah hati di tengah derasnya aral pujian atas kerja-kerja lapangan atau kebesaran lembaga ini. Yang tak boleh terlupa dari kerja-kerja gerakan adalah tanggung jawab menjaga dan merawat kenangan.
Pagi hingga siang pada Kamis (11/05/2023), kami sangat terhormat didatangi dan dikunjungi para senior gerakan kemanusiaan. Tajuknya Halal Bihalal, tujuannya adalah silaturahim antar eksponen DMC Dompet Dhuafa dari setiap masa. Misinya adalah mempertemukan antar generasi pendahulu dengan penerus.
Ada yang pernah menjadi direktur. Ada yang pernah menjadi manajer respons. Bagian keuangan dan akunting serta bagian Pengurangan Resiko Bencana. Kami semua lebur dalam kisah-kisah masa lalu yang tentu akan kami jadikan peletak narasi masa depan DMC Dompet Dhuafa.
Satu senior bercerita awal terjun bencana di Yogyakarta tahun 2007. Masih berstatus mahasiswa akhir saat itu. Lalu tergerak mendaftar menjadi relawan kebencanaan DMC Dompet Dhuafa (saat itu masih Disaster Management Unit). Saat ini beliau menjadi motor penggerak dongeng kemanusiaan di Indonesia. Namanya Kak Iman Surahman.
Senior lain bercerita di masa awal-awal DMC kami bekerja dalam fasilitas seadanya. Tiga orang, tiga meja, dan tiga kursi. Dalam ruangan yang sumpek. Beliau bercerita sembari menerawang ruang kerja kami saat ini yang begitu mewahnya dengan fasilitas, kelengkapan, dan alat pendukung yang mumpuni. Ini yang membuat kami harus senantiasa mawas diri dan haram hukumnya menepuk dada. Beliau kini adalah salah satu pimpinan di lembaga zakat BUMN. Namanya Mas Rano Karno M. Bilal.
Kenangan-kenangan ini, sekali lagi, adalah kompas moral navigasi kami dalam bekerja. Ia menjadi peletak dasar skenario respons, pemulihan, membangun kesiapsiagaan masyarakat, hingga mengelola jaringan pertemanan dengan seluruh elemen pegiat kebencanaan di manapun yang membuat kami bisa memetik ranum buahnya.
Kenangan itu juga tidak boleh putus, apapun bentuknya. Kenangan baik menjadi pewarisan. Kenangan buruk menjadi pembelajaran. Dia adalah kisah yang harus senantiasa ditorehkan, agar kerja dapat terus diestafetkan.
Atas nama teman-teman DMC Dompet Dhuafa, kami haturkan terima kash kepada Pembina, Pengurus, Pengawas, jajaran direksi manajemen, para senior gerakan dan teman-teman pejuang lainnya.
Bimbing kami selalu dalam mencipta kenangan-kenangan baru.
Salam hormat,
Arif R. Haryono
Chief Executive Officer DMC Dompet Dhuafa