Pesantren Kilat Kebencanaan Demak: Generasi Muda Tumbuh Tangguh Hadapi Bencana

Demak, Jawa Tengah—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menyelenggarakan Pesantren Kilat Kebencanaan Banjir Demak, yang berlangsung di Gedung UPTD Dikbud Korwil Gajah, Desa Gajah, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Senin (25/3/2024) sampai Selasa (26/3/2024).

Kegiatan bertajuk Anak Tangguh Hadapi Bencana ini dihadiri oleh sekitar 42 peserta (santriwan dan santriwati) yang sebagian besar merupakan anak-anak penyintas kelas 5-6 sekolah dasar yang mengungsi di posko-posko pengugsian sekitar Kecamatan Gajah.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak terkait manajemen kebencanaan, terutama bencana banjir, agar memahami cara menyikapi bencana tersebut secara tepat.

Selain itu, karena dibungkus dalam bentuk pesantren kilat, kegiatan ini ditujukan juga untuk memberi dan menguatkan kapasitas anak-anak tentang ilmu-ilmu agama Islam sehingga menjadi pribadi dengan kepribadian Islam yang tangguh.

Secara praktis, kegiatan ini memberikan wadah kepada anak-anak penyintas untuk melakukan kembali rutinitas ibadah yang belakangan ini terganggu akibat bencana, seperti mengaji, puasa, shalat tarawih dan shalat sunnah.

Ahmad Lukman, Manajer Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan DMC Dompet Dhuafa mengatakan program ini selalu rutin diselenggarakan setiap tahunnya untuk upaya psikososial dan trauma healing untuk anak-anak penyintas terdampak bencana.

“Juga secara khusus, kegiatan pesantren kilat ini adalah ikhtiar kami untuk memulihkan kebiasaan lama seperti mengaji atau tadarus setiap sore. Dan sekarang terganggu karena kondisi bencana, dan biasanya di posko pengungsian kebiasaan ini tidak dijalankan lagi karena sarana dan pra sarana tidak mendukung,” ujar Ahmad Lukman.

“Atas dasar itu kami hadir untuk mewadahi dan membantu anak-anak penyintas untuk dapat membiasakan rutinitas lamanya yang biasa dilakukan sebelum terjadi bencana,” lanjut Ahmad Lukman.

Dibuka langsung oleh Suharno, selaku Kepala Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, hari pertama diisi rangkaian kegiatan materi pembelajaran yang berkaitan dengan kebencanaan, seperti pengurangan risiko bencana, dan materi anak tangguh hadapi bencana, yang diampu oleh Ahmad Lukman dan Evi.

Pada hari kedua, suasana Pesantren Kilat berubah menjadi penuh semangat dengan rangkaian perlombaan bertema Islam.

Perlombaan ini dirancang untuk menguji pengetahuan agama dan praktik ibadah sehari-hari. Berbagai perlombaan seperti lomba mengaji, adzan, tahfiz, gerakan shalat, rias hijab dan cerdas cermat Ramadan diselenggarakan dengan antusiasme yang tinggi dari santriwan dan santriwati.

Pesantren Kilat Kebencanaan Banjir Demak ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis tentang kebencanaan, tetapi juga memperkuat ikatan sosial antar penyintas anak-anak.

“Aku senang sekali karena punya teman-teman baru di sini. Dan aku juga punya ilmu baru. Aku tahu jenis-jenis bencana. Aku tahu juga kalau terjadi bencana harus apa,” kata Naufal, kelas 4 SD, salah satu peserta pesantren kilat.

Kawan Baik, masa pemulihan pasca-bencana menjadi fase penting bagi penyintas untuk memulai kembali hidup yang seperti biasa sedia kala.

Melewati fase tersebut perlu uluran tangan setiap pihak untuk mengupayakan kehidupan penyintas yang kembali ditata.

Pesantren Kilat Kebencanaan Banjir Demak menjadi satu upaya DMC Dompet Dhuafa dalam penanganan proses pemulihan penyintas banjir Demak, terutama di bulan Suci Ramadan ini.

Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa)