Sampah Rumah Tangga dan Sisa Makanan Mendominasi Timbunan Sampah di Maluku Utara

Ternate,Maluku Utara—Dompet Dhuafa Volunteer Maluku (DDV Maluku) dan Disaster Management Center (DMC) adakan Aksi Kepung Sampah di Pantai Kastela, Kelurahan Kastela , Kecamatan Pulau Ternate , Kota Ternate, Ternate, Maluku Utara pada Sabtu (30/09/2023).

Aksi ini diikuti dari berbagai kalangan dan komunitas, mulai dari aktivis pegiat lingkungan, mahasiswa, pemerintah hingga masyarakat. Ini merupakan salah satu agenda Voluntrip Waste Summit 2023, di mana teman-teman melakukan trip liburan sekaligus berbuat kebaikan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Kemudian DDV Maluku dan DMC juga menggelar mini-workshop tentang pengelolaan sampah plastik mulai dari rumah tangga pada Minggu (01/10/2023).

Diketahui menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam tiga tahun terakhir (2019-2021) mengalami penurunan jumlah timbunan sampah yang dari 90 ribu ton, turun menjadi 78 ribu ton, dan terakhir di angka 16 ribu ton. Namun pada tahun 2022 mengalami peningkatan drastic menjadi 67 ribu ton timbunan sampah.

Sumber sampah terbesar merupakan sampah rumah tangga yakni 80,97 persen. Dengan jenis sampah terbanyak merupakan sampah sisa makanan yakni 49,86 persen.

Melihat kenyataan di atas DDV Maluku dan DMC menggelar aksi pengumpulan dan pemilahan sampah di wilayah Kota Ternate, Maluku Utara. Khususnya di wilayah wisata yang notabene menjadi potensi bahaya merebaknya sampah akibat intensitas wisatawan yang ada.

“Kegiatan ini dilakukan karena permasalahan sampah terus meningkat setiap harinya, sehingga kami dari DDV tergerak untuk melakukan aksi bersih-bersih di tempat wisata,” ujar Nur Mila Damani selaku Koordinator DDV Maluku.

Kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah Kota Ternate. M Tauhid Soleman selaku Walikota Ternate mengungkapkan bahwa ini adalah kegiatan positif yang mampu mendukung pola hidup bersih di tempat wisata dan pemukiman masyarakat sekitarnya.

“Ini adalah kegiatan positif, karena di Kota Ternate pada saat ini kita berupaya membuat Ternate menjadi kota bersih. Alhamdulillah keinginan tersebut didukung oleh Dompet Dhuafa yang hari ini melaksanakan aksi bersih-bersih lingkungan di salah satu pusat destinasi wisata yakni Pantai Kastela yang juga merupakan destinasi peninggalan sejarah masa lalu,” ujar Soleman.

Selain itu juga ditekankan MoU kerja sama dengan pihak Kota Ternate melalui Walikota Ternate dengan Dompet Dhuafa melalui Ahmad Shonhaji selaku Direktur Layanan Sosial, Dakwah dan Budaya.

“Kemudian dalam kesempatan yang baik ini pula kami berkeinginan besar untuk bisa bekerja sama dengan Dompet Dhuafa berkaitan dengan pengelolaan sampah di Kota Ternate. Karena saat ini volume sampah di Kota Ternate sudah berada dikisaran 200 ton perhari, sehingga perlu kolaborasi menyeluruh dengan pihak-pihak terkait, salah satunya pihak swasta seperti Dompet Dhuafa,” lanjut Soleman.

Hasil kepung sampah yang dilakukan oleh tim Dompet Dhuafa, ditemukan bahwa sampah terbanyak merupakan sampah wadah makanan dengan jenis plastik. Dengan total timbunan sampah mencapai 909 kilogram.

“Jenis sampah didominasi wadah makanan jenis plastik,” ujar Riswanto salah seorang peserta Aksi Kepung Sampah.

Sampah yang terkumpul kemudian diserahkan kepada bank sampah sekitar dan menjadi bahan advokasi untuk menyeruakan kepedulian lingkungan agar lebih bijak dalam pengelolaan sampah. Terutama bagi produsen-produsen yang menghasilkan produk sampah tersebut.

“Ini merupakan satu kepeduliaan Dompet Dhuafa di bidang lingkungan dalam pengelolaan sampah. Semoga ini menjadi satu advokasi dan edukasi keterlibatan semua phak dalam mensukseskan Voluntrip Waste Summit. Terima kasih untuk semua pihak yang terlibat. Aksi ini akan berdampak kepada keindahan lingkungan dan juga berdampak terhadap kondisi kerentanan dan kerawanan bencana ke depannya,” tutup Ahmad Shonhaji.