Yogyakarta—Disaster Management Center Dompet Dhuafa bersama Save the Children dengan dukungan dari Pemerintah Australia Barat mendistribusikan 2.000 paket peralatan medis kepada fasilitas kesehatan dan komunitas di Surabaya dan Yogyakarta. Distribusi sudah dilakukan pada Senin (24/1/2022) hingga Selasa (31/1/2022).
“Jadi, Disaster Management Center Dompet Dhuafa mendapatkan amanah dalam kerja sama dengan Save the Children dan Pemerintah Australia Barat untuk melakukan distribusi alat kesehatan di Yogyakarta dan Surabaya. Alat-alat kesehatan ini didistribusikan bukan hanya pada Rumah Sakit dan Puskesmas, tetapi juga untuk komunitas yang terdampak COVID-19,” ujar Haryo Mojopahit, Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
Di Yogyakarta, tim telah mendistribusikan peralatan medis kepada RSUD Wates, RSUD Panembahan Senopati Bantul, Puskesmas Kasihan II, Sambatan Jogja/MCC Sewon Utara, TRC Pundong, RSUD Sleman, Puskesmas Tegalrejo, Puskesmas Wirobrajan, dan RSUD Wirosaban. Di Surabaya, peralatan medis didistribusikan kepada RSU Haji, RSUD Dr. Soetomo, RS Unair, Puskesmas Simolawang, Puskesmas Gunung Anyar, Puskesmas Siwalankerto, dan Relawan Sosial Pertolongan Kemanusiaan.
Perlatan medis yang didistribusikan meliputi konsentrator oksigen, tabung oksigen, oximeter nadi, paket tes rapid antigen, serta alat pelindung diri (APD) seperti penutup kepala, apron medis, sarung tangan, masker medis, serta masker N95. Berkaca pada lonjakan kasus COVID-19 dan tingginya beban fasilitas kesehatan pada pertengahan 2021, diharapkan bantuan ini dapat membantu fasilitas kesehatan lebih siap menghadapi kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia ke depan.
dr. Ellipta Hapsari, Sp. PD, salah satu dokter yang bertugas di RSUD Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, bercerita singkat tentang kondisi terbaru penanganan COVID-19 di Yogyakarta. Sejak awal pandemic, RSUD Sleman telah menyediakan ruang khusus perawatan pasien COVID-19 dengan kapasitas 33 kasur. Selain itu, terdapat juga pelayanan ibu hamil yang terkena COVID-19.
“Sudah kami sediakan ruangan khusus. Saat ini, pasien yang kami tangani mungkin sekitar lima pasien akibat transimi lokal, bukan sampel omicron,” jelas Ellipta.
“Dari data-data yang ada di kami saat ini, tidak ada yang peserta perjalanan luar negeri, jadi transmisi lokal,” tambahnya.
dr. Fajar Wahyuni salah satu dokter di Puskesmas Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga menuturkan hal serupa. Pelayanan perawatan dan penanggulangan COVID-19 di Puskesmas Tegalrejo sudah dilakukan seoptimal mungkin, termasuk pemisahan pasien infeksius dan non-infeksius. Pemisahan ini juga berlaku di bagian poli persalinan.
“Ketika tidak lolos, atau dinyatakan infeksius, maka akan kami layani di poli infeksius. Begitu juga untuk persalinan juga seperti itu,” jelas Fajar.
“Kami sangat berterima kasih, dengan adanya bantuan dari Pemerintah Australia Barat, Save the Children, dan Dompet Dhuafa yang telah memberikan kami banyak sekali bantuan, seperti ada tabung oksigen, pulse oxymeter, dan lain-lain. Karena kami juga masih sangat-sangat kurang untuk pulse oximeter, kemudian juga (tabung) oksigen masih sering kami bawa ke mana-mana (karena persediaan terbatas),” sambungnya (AFP/ DMC Dompet Dhuafa).
Hubungi Disaster Management Center Dompet Dhuafa:
Linkedin: Disaster Management Center Dompet Dhuafa
Instagram: dmcdompetdhuafa
Facebook: dmcdompetdhuafa.offical
Twitter: dmcddofficial
Youtube: DMC Dompet Dhuafa
Tiktok: dmcdompetdhuafa