Semangat Jaga Lingkungan di Situs Wisata: Voluntrip Waste Summit Di Gunung Tertinggi Ketiga Indonesia

Lombok Timur, NTB— Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dompet Dhuafa Volunteer Nusa Tenggara Barat (DDV NTB) dan Disaster Management Center (DMC) melakukan Aksi Kepung Sampah dan Audit Sampah di Danau Segara Anak Gunung Rinjani, Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur pada Jumat (29/09/2023).

Sampah yang berhasil dikumpulkan dan dibawa kembali turun sebanyak 18 kilogram yang di antaranya adalah sampah botol plastik, plastik daun, puntung rokok, sampah tissue kering serta basah.  Sampah yang terkumpul kemudian disetorkan ke lokasi Bank Sampah yang ada di lokasi Pos Check Out Pendakian TNGR.

“Kegiatan Voluntrip Waste Summit ini dimaksudkan sebagai upaya edukasi mengenai bagaimana kita sebagai para pendaki dan pencinta lingkungan harus bertanggung jawab atas potensi sampah yang kita bawa ke atas gunung atau ke tempat wisata lainnya,” terang Akbar Saddam selaku Pjs. GM Komunikasi dan Kemitraan Strategis DMC Dompet Dhuafa.

Sebelumnya TNGR sudah menjalankan Program Clean Up atau Bersih Gunung setiap satu (1) bulan dua kali dibantu oleh para pelaku usaha di kawasan Rinjani yaitu Trekking Organizer, Porter, Guide, Kelompok Pecinta Alam, dan Kelompok atau Komunitas Peduli Rinjani. Selain Program Clean Up atau Bersih Gunung, TNGR pun menjalankan Program Pengecekan Barang Pack In – Out Pendaki Cerdas yang berpotensi sampah di pintu masuk dan pintu keluar jalur pendakian. Total sampah yang telah dikumpulkan melalui kedua program tersebut, hingga September  2023 adalah 6.820,82kg. Dan sampah yang berhasil dikumpulkan oleh TNGR sejak tahun 2018 hingga 2022, mencapai 28.157,28kg. Ini adalah bukti komitmen pihak TNGR dalam mengedukasi dan memantau kebersihan situs pendakian dan lokasi wisata Gunung Rinjani.

“Saat ini TNGR telah memiliki SOP Penanganan Sampah, kami mengharapkan kepada para pelaku wisata dan pendaki agar mematuhi semua SOP dengan melakukan pack in, membawa dan memilah saat pack out. Dengan kepedulian dan kerjasama yg baik dari semua stakeholder kita harap permasalahan Sampah di TNGR bisa tertangani dengan baik. Jadilah Pendaki yg cerdas, guide yg cerdas dan porter yg cerdas menuju Rinjani Zero waste. Karena Gunung Bukan Tempat Sampah dan dukung Rinjani sebagai Pendakian Kelas Dunia Yang Berkelanjutan.” terang Budi Soesmardi HES, S.P selaku Ketua Pokja World Class Mountenering.

Hasil audit yang dilakukan atas kolaborasi ini menghasilkan data bahwa kita perlu lebih bertanggung jawab atas sampah yang kita hasilkan dalam aktivitas pendakian di TNGR. Khususnya para produsen atau perusahaan yang memproduksi dan menghasilkan potensi sampah dari produknya. Perlu banyak dukungan dari berbagai pihak untuk menjaga dan menjalankan kebiasaan baik dalam hal bertanggung jawab dengan sampah.

“Pengalaman unik, liburan sekaligus belajar memilah sampah,” ujar salah satu peserta.

Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, timbunan sampah pada tahun 2022 di NTB merupakan terbesar ketimbang tahun-tahun sebelumnya yakni hampir 800 ribu ton. Hal ini berbanding terbalik dengan tahun 2019 – 2021 yang berada di kisaran 200 ribu – 300 ribu ton. Sumber sampah terbanyak di NTB merupakan sampah yang berasal dari rumah tangga yakni 41,82 persen. Dengan komposisi terbanyak sisa makanan 39,04 persen dan sampah plastik 14,9 persen. (Tulis: AFP/ DMC/ Foto: DDV NTB).