Tangerang Selatan―Ade Herina seorang mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu relawan srikandi tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa yang sejak hari pertama Senin (21/11/22) turun ke lokasi bencana gempa bumi Cianjur.
Berbekal pada rasa kepedulian untuk saling membantu serta berlatar pada jurusan kesehatan lingkungan, ia ingin mengimplementasikan ilmunya di lokasi bencana.
“Pada Selasanya (22/11/2022), aku sempat ikut di aksi SAR-Evakuasi korban dan membantu penyintas anak-anak rujuk ke rumah sakit hingga mengantarkan pasien ke kediamannya yang lebih aman,” terang Erin sapaan akrabnya pada Jumat (09/12/2022).
“Mulai dari pasien yang mengalami memar, pelipis yang luka, dan cidera yang lainnya. Aku juga ikut bantu di proses penguburan,” ujar Erin mencoba mengingat kembali melalui pesan singkat.
“Hari-hari berikutnya aku jadi tim asesmen, tim masak di Dapur Umum, sama beberapa kali ikut distribusi logistik. Terakhir kemarin bantuin bangun MCK Darurat”.
Semangat seorang relawan bisa berbentuk macam rupa. Semua orang memiliki semangat kerelawanannya masing-masing, tanpa melihat dari gender tertentu. Erin membaktikan dirinya menjadi tim relawan DMC Dompet Dhuafa dengan penuh semangat bantu pemulihan penyintas gempa Cianjur.
Sebagai seorang perempuan di titik bencana, Erin tidak mempedulikan pada stereotypes tentang perempuan yang tidak berkutat pada ranah tenaga dan fisik di titik bencana. Justru ia tertantang untuk membuktikan bahwa stereotypes tersebut tidak benar.
“Awalnya memang sedikit ‘ngilu’ melihat luka-lukanya, tetapi karena memang harus cepat-cepat kasih pertolongan. Sebelumnya juga memang sudah sering ikut pelatihan medis, jadi sudah ada persiapan sebelumnya,” tuturnya.
Kendati demikian, Erin mengaku tidak kapok usai memutuskan menjadi relawan srikandi tim DMC Dompet Dhuafa. Terlebih keluarganya mendukung penuh seluruh kegiatan yang diambil dirinya.
“Sekarang aku lagi turun ke lapangan, ingin mengimplementasikan pengalaman akademik ke lapangan (lokasi bencana),” terang Erin sapaan akrabnya.
“Kebetulan aku juga tergabung di tim relawan srikandi DMC Dompet Dhuafa dan kemarin survei ke lokasi bencana, ternyata di pengungsian pos Kampung Pameungpeuk ini ingin mengadvokasi fasilitas yang lebih layak terkait sanitasi di kondisi darurat seperti ini,” lanjutnya.
Meski begitu, ia juga kaget dengan kehangatan yang disuguhkan oleh warga atau penyintas gempa bumi di Cianjur. Mereka tetap baik dan sangat ramah meski mereka sendiri sedang dilanda cobaan. Hal ini yang membuat ia semakin semangat untuk aktif menjadi relawan.
“Warganya baik banget, padahal mereka juga butuh logistik. Jadi setiap kita lagi asesmen, kita sempat beberapa kali istirahat di posko-posko pengungsian, walupun hanya sebentar, kita sering banget dikasih air mineral sama cemilan, kadang juga kalau siang juga suka diajak makan bareng di Dapur Umum mereka,” imbuhnya.
DMC Dompet Dhuafa menurutnya rumah kedua. DMC Dompet Dhuafa mampu mempertemukan insan-insan yang terketuk hatinya untuk membantu sesama. Meski dari latar belakang yang berbeda-beda, kekompakan tetap nomor satu.
“Kalau dari segi tim, mereka semua asik banget. Saling bantu dan kerjasama. Selain itu aku juga jadi tambah banyak teman baru. Kemarin ada yang dateng juga dari wilayah Lombok dan Kalimantan,” pungkas Erin.
“Keren, rasa kemanusiaannya tidak terhalang oleh jarak,” tutup Erin. (RAK/ AMR/ DMC Dompet Dhuafa)