BNPB dan DMC Dompet Dhuafa Siap Gencarkan Urban Disaster Management

Jakarta—Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa resmi melakukan kerja sama penandatangan terkait penanggulangan bencana di wilayah perkotaan (04/07/2022).

Bertempat di Gedung Philantrophy Dompet Dhuafa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Prasinta Dewi selaku Deputi Bidang Pencegahan BNPB dan Ahmad Shonhaji selaku Direktur Dakwah Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa melakukan penandatangan kerja sama.

“Kami menyambut baik penandatangan kerja sama dengan Dompet Dhuafa, memang ini yang kita harapkan, karena peran pentahelix (yakni partisipasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media) ini benar-benar sangat kita kuatkan,”pungkas Prasinta Dewi.

“Karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, jadi kita saling bersinergi saling menguatkan dan yang penting adalah kolaborasi dan koordinasi, terus ditingkatkan dan satu lagi kita harus. Menguasai manajemen penanggulangan bencana,” lanjutnya.

Penandatangan ini dalam rangka Milad Dompet Dhuafa ke-29 yang dengan tajuk #KolaborAksiBangunNegeri, akan menggencarkan tiga topik program kemanusiaan, yakni Bangun Desa, Tanggulangi Kemiskinan Perkotaan, dan Siaga Hadapi Bencana Perkotaan. Penandatangan tersebut disaksikan langsung oleh Inisiator, Pendiri, dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa, Parni Hadi.

“Salah satu program Dompet Dhuafa adalah aks-aksi kemanusiaan yang tentu melakukan keberpihakan kepada masyarakat dhuafa. Dalam konteks perkembangan jumlah penduduk. Di mana tingkat migrasi, masyarakat desa ke kota semakin tinggi,”jelas Ahmad Shonhaji.

“Karena sudah terjadi krisis penghidupan untuk mendapatkan penghasilan pendapatan yang layak bagi kesejahteraan masyarakat. Sehingga terjadi gelombang berbondong-bondong masyarakat ke ibu kota untuk menaikan taraf kehidupan keluarga,”sambungnya.

Melalui DMC Dompet Dhuafa bermaksud mengusung program Urban Disaster Management (UDM) atau Penanggulangan Bencana Perkotaan. Dengan fokus program kepada satu siklus kebencanaan: pra-bencana (edukasi mitigasi, ekonomi kreatif dengan penerapan pola hidup ramah lingkungan, advokasi dan lain sebagainya), saat bencana atau tanggap darurat (pelatihan vertical rescue, water rescue, jungle rescue, dan manajemen response kebencanaan seperti Dapur Umum, Pos Hangat, Aksi Layanan Kesehatan dan lainnya), dan pasca-bencana atau recovery (seperti perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana mulai dari Musala/Masjid, Jembatan, Sekolah dan lainnya).

“Karena itu ada trilogy, Urban Disaster Management, bagaimana Dompet Dhuafa, mengambil peran untuk mengoptimalkan potensi kemiskinan masyarakat kota sebagai suatu forum terbuka. Apa yang kita lakukan? Pertama kita bangun desa, desa harus kembali kita bangun. Agar desa tumbuh berkembang. Kemudian selesaikan  atau hadapi kemiskinan masyarakat kota. Agar masyarakat kota tetap survive dan tetap siap menghadapi kemiskinan apapun. Ketiga tanggulangi bencana perkotaan,” tutup Ahmad Shonhaji.