Lebak,Banten—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengedukasi siap siaga bencana gempa bumi kepada siswa-siswi SD Negeri 1 Sukamanah, Kampung Burunuk, Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak pada Jumat (26/01/2024).
Sebanyak 70 peserta memerhatikan dengan seksama edukasi yang dilakukan oleh kakak-kakak DMC Dompet Dhuafa.
Elma Restiani salah satu peserta didik menuturkan bahwa ia belajar banyak tentang evakuasi gempa bumi. Mengingat dia pernah mengalami langsung getaran gempa bumi yang ada di tempat tinggalnya, meski tidak mengingat kapan tepatnya gempa bumi tersebut terjadi.
“Hari ini kita belajar evakuasi gempa bumi. Elma sempat kaget (saat simulasi), kirain Elma itu beneran, ternyata hanya praktik,” jelas Elma Restiani Kelas 6A, SDN 1 Sukamanah seusai ikut dalam edukasi siap siaga bencana gempa bumi.
“Elma kaget melindungi kepala trus masuk ke kolong meja, habis itu lari keluar menuju ke lapangan,” mencoba mengingat pengalaman itu.
Wilayah SD Negeri 1 Sukamanah atau Lebak rentan terdampak gempa bumi dan tsunami. Hal ini terlihat dari posisinya berada di sesar aktif Cimandiri dan sesar Baribis. Selain itu lokasi SD Negeri 1 Sukamanah tersebut dekat dengan wilayah pesisir.
Dengan demikian kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi untuk meningkatkan kapasitas dan ketangguhan hadapi bencana alam.
“Merupakan kegiatan yang positif terutama untuk kami yang berada di daerah pesisir, rentan terdampak gempa dan tsunami,” ujar Nunung Nurfalah selaku salah satu Dewan Guru yang juga merupakan Pembina Ekstrakuliler Pramuka.
“Anak-anak semakin tahu bagaimana cara mengatasi dirinya dan melindungi dirinya ketika ada bencana terjadi,” lanjutnya.
Adapun demi menciptakan suasana belajar yang menarik, tim DMC Dompet Dhuafa melakukan beberapa metode pembelajaran, antara lain dengan cara menggambar, mencocokan gambar, hingga menonton film edukasi siap siaga bencana gempa bumi.
“Anak-anak dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama menonton film edukasi, kelompok kedua edukasi dengan lagu dan mencocokan gambar, kelompok ketiga menggambar peta denah sederhana lingkungan sekolah,” jelas Abdul ‘Labing’ Azis selaku Staf Kesiapsiagaan & Adaptasi Mitigasi Perubahan Iklim seusai memberikan edukasi.
Edukasi ini merupakan buah kerja sama permintaan dari Mahmud, seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir kuliah. Mahmud melihat bahwa Desa Sukamanah membutuhkan perhatian terkait program penanggulangan bencana.
“(Tujuan pelatihan ini untuk) memberi pemahaman tentang simulasi evakuasi bencana gempa bumi dan tsunami agar reflek tubuh terlatih dan tidak mudah panik jika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami,” ujar Mahmud pemuda yang saat ini mengenyam pendidikan di UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Berdasarkan hasil pengamatan Mahmud, desa tersebut memiliki letak secara geografisnya berada di pinggir pantai sekitar 1,7 km dari pesisir pantai. Hal ini membuat Desa Sukamanah rentan apabila terjadi gempa bumi yang kemudian disusul oleh tsunami.
Selain kondisi Desa Sukamanah terletak dipinggir pantai desa tersebut juga belum memilki ketahanan yang cukup kuat untuk kesiapsiaagaannya terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, seperti kurangnya pengadaaan pelatihan mitigasi bencana, simulasi evakuasi, sosialiasi dari lembaga terkait.
Kemudian juga, desa tersebut belum mengoptimalkan papan informasi yang menjelaskan tentang bahaya gempa dan tsunami serta papan jalur evakuasi.
Atas dasar itu, DMC Dompet Dhuafa menjawab panggilan Mahmud untuk menghadirkan edukasi siap siaga bencana gempa bumi. Hal ini juga bertepatan lantaran wilayah Lebak, tepatnya Desa Sukamanah merupakan wilayah intervensi Kawasan Tanggap dan Tangguh Bencana (KTTB) DMC Dompet Dhuafa.
Sebelumnya juga DMC Dompet Dhuafa memberikan sosialisasi kepada para pengajar dan staf sekolah terkait Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), agar sekolah tersebut tanggap dan tangguh hadapi bencana.
Berdasarkan Kajian Resiko Kabupaten Lebak 2013 – 2017 Inarisk, peta bahaya gempa bumi dapat diketahui bahwa total wilayah terancam bencana gempa bumi dii Kabupaten Lebak adalah sebesar 100% dengan total indeks penduduk terpapar sebanyak 1.167.502 jiwa.
Lebih jauh dijelaskan juga peta bahaya tsunami dapat diketahui bahwa total wilayah terancam bencana tsunami di Kabupaten Lebak adalah sebesar 1,87 % dengan total indeks penduduk terpapar sebanyak 80.362 jiwa.
Kawan Baik, mari kita doakan dan dukung gerakan masyarakat tanggap dan tangguh hadapi bencana. Dengan demikian, kita bisa lebih antisipatif dan meminimalisir dampak dari bencana yang terjadi di sekitar kita. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)