Melintasi Jarak, Menembus Rintangan, dan Perkuat Solidaritas Kemanusiaan: Bagian Tiga

Bagi saya, INA-EMT melayani dengan penuh suka cita, mereka yakin agar bisa hidup lebih bermakna dan bahagia. Semangat dan kegigihan menjadi modal dasar dalam menjalankan program ini, sehingga harus dijadikan pegangan dalam setiap langkah. Motivasi yang memunculkan prinsip dan dipegang erat sehingga semua kendala tidak membuat patah semangat.

Bahkan, salah satu yang membuat terharu ada seorang anak laki-laki berusia sekitar 10 tahun datang bersama ibunya  menempuh perjalanan setengah jam dari Kota Hassa. Keduanya, hanya ingin berjumpa dengan Tim INA-EMT, setelah melihat tayangan Youtube tentang kegiatan INA-EMT.

Selain itu, warga Turki sangat antusias dengan keberadaan RS Lapangan INA-EMT. Tidak sedikit warga Turki menawarkan bersih-bersih, lantaran disebabkan tidak ada pasokan listrik, air, penghamat. Dan banyak warga Turki datang untuk bercerita tentang hari-hari mencekam yang telah terjadinya akibat gempa.

Untuk itu, bagi saya Turki adalah keluarga, khususnya keluarga Anne Gulsen. Bersama kalian, masih segar dalam ingatanku, seolah baru kemarin kita berjumpa.  Betapa bersyukurnya, saat yang kulihat bukan lagi mimpi. Dalam hal sekecil itupun adalah atas kehendak -MU. Terima kasih keluarga Turki atas saat indah bersama kalian. Semoga kita dapat kembali,satu harapanku Pada saat nya nanti. Hikmah dari perjalanan ini adalah “Bahagia itu dekat dari hati yang bersyukur”.

Sebelumnya Halaman Awal

Biografi Penulis

Relawan Medis Respons Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.