Mengenal Sesar Cimandiri, Pemicu Gempa Cianjur 

Cianjur, Jawa Barat – Sejumlah daerah terdeteksi dilalui oleh segmen Sesar Cimandiri, episentrum pergerakan tanah yang memicu gempa Cianjur, kemarin. 

Gempa bumi dengan Magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11), dipicu pergeseran Sesar Cimandiri. Ratusan orang dilaporkan jadi korban jiwa. Mayoritas penyintas yang terdampak gempa Cianjur adalah anak-anak yang masih berada di dalam sekolah.

Cianjur, termasuk dalam kawasan seismik aktif. Demikian pula Sukabumi, Lembang, Purwakarta, dan Bandung. Wilayah-wilayah itu rawan terjadi gempa secara permanen. Pasalnya, ada beberapa sesar-sesar yang ditemukan di wilayah tersebut. Antara lain dipicu oleh gerak sesar Cimandiri.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo (M) 5,6 yang terjadi di Cianjur termasuk kategori gempa dangkal yang bersifat merusak permukaan Bumi.  Sedikitnya ada 25 kali gempa susulan pasca gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) di Cianjur, Jawa Barat. Tapi gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Menurut laman geologi.co.id, Sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif yang berada di bagian Jawa Barat diperkirakan panjangnya kurang lebih 100 kilometer dan sempat beberapa kali memicu gempa besar. Setidaknya ada tujuh gempa besar dalam satu abad ini yang disebabkan Sesar Cimandiri.

Segmen bagian barat Sesar Cimandiri membentang dari Pelabuhanratu, Sukabumi, sampai Perbukitan Walat. Sedangkan, segmen bagian timur sesar ini membentang dari perbatasan Sukabumi, Cianjur, dan membentang hingga Gunung Tangkuban Perahu.

Dalam penelitian Surveyor Pemetaan Muda di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo dan Budi Brahmantyo, sesar ini memang berpotensi menghasilkan gempa yang merusak. Oleh sebab itu, semua masyarakat dihimbau, khususnya warga Cianjur agar membuat bangunan tahan gempa.