Pendidikan Dasar Kepemimpinan Bersama Kawan Relawan Sumatera Barat

Padang Pariaman, Sumatera Barat—Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa meningkatkan kapasitas relawan dalam melakukan Pendidikan Dasar (Diksar) Kepemimpinan di Dusun Tong Blau, Kanagarian Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (29/07/2022).

Pelatihan dilakukan selama tiga hari mulai dari Jumat (29/07/2022) hingga Minggu (31/07/2022). Dengan konsep pelatihan di ruang terbuka, DMC Dompet Dhuafa memberikan pelatihan kepada puluhan relawan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sumatera Barat dan Dompet Dhuafa Singgalang.

Ada berbagai materi penting dalam kerelawanan dipaparkan, seperti Sosial Project, PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat), PFA (Psychological First Aid), Navigasi Darat, dan Survival.

“Demi meningkatkan kemampuan relawan dalam hal kepemimpinan, kerja sama tim, dan kaderisasi Selain itu juga untuk membuka wawasan dan mengasah keterampilan relawan agar dapat mengambil peran dalam aksi-aksi kemanusiaan baik dalam bidan pendidikan, kesehatan, sosial-dakwah, dan ekonomi,”terang Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.

Relawan adalah mereka yang mampu menawarkan kebaikan dengan semangat dan ketulusan hatinya untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.

“Relawan bukan selalu tentang mereka yang bisa terjun langsung ke lapangan, tapi juga bagi mereka yang mau jadi pahlawan bagi dirinya sendiri dan orang terdekatnya,”ujar M.Syaiban selaku Tim DMC Dompet Dhuafa di sela-sela paparannya.

Dalam konteks kemanusiaan, tentunya seorang relawan harus punya bekal. Pasalnya, relawan nanti akan dihadapkan dengan berbagai kondisi dan tantangan tersendiri dalam melakukan aksi kemanusiaan.

“Materi Social Project mengembangkan skill peserta ketika bersosialisasi dengan lingkungan. Materi PFA diharapkan bisa dipraktekkan untuk korban trauma bencana seperti anak-anak dan warga lainnya. PPGD bisa diaplikasikan untuk membantu pasien gawat darurat,” papar Celvin Koordinator Lapangan Diksar.

Kemudian, ada materi Survival (bertahan hidup) dan Navigasi Darat. Nantinya bisa dipratekkan ketika relawan dalam situasi darurat. “Relawan diharapkan mampu bertahan, misal kekurangan makanan ketika di hutan, jadi bisa mencari aneka tumbuh-tumbuhan yang aman dikonsumsi. Ilmu Navigasi Darat, misal ketika tersesat dalam perjalanan, maka sang navigator lah yang bertindak sebagai penentu arah yang akan dilewati,” ujar Celvin.

Selain itu tim DMC Dompet Dhuafa berkunjung ke Forum Pengurangan Risko Bencana (FPRB) Sumatera Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman. Adapun tujuan kunjungan ini untuk rencana pembuatan program kesiapsiagaan siklus bencana, mulai dari pra-bencana, saat tanggap darurat, hingga pemulihan pasca-bencana.