Perkuat Relasi Jaringan Mitigasi Bencana, DMC Dompet Dhuafa Kunjungi BRIN Bandung

Bandung, Jawa Barat—Kondisi alam di Provinsi Jawa Barat memiliki struktur geologi yang kompleks dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan, serta dataran rendah di wilayah utara.

Terdapat 17 gunung yang berada di Provinsi Jawa Barat dengan Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi yaitu 3.078 meter.

Kepadatan penduduk bersamaan dengan kompleksitivitas kondisi geografis wilayah Jawa Barat membuat Provinsi Jawa Barat memiliki risiko bencana yang tinggi. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2021, Provinsi Jawa Barat memiliki indeks risiko 134.94 (sedang).

Dengan potensi ancaman berupa gempabumi, tsunami, letusan gunungapi, banjir, tanah longor, kekeringan, cuaca ekstrim, kebakaran hutan dan lahan, serta gelombang ekstrim/abrasi.

Di antara ancaman bencana alam yang ada, Bandung termasuk dalam wilayah dengan tingkat risiko bencana gempa bumi tertinggi, yakni berada di peringkat ke-21 dibandingkan kabupaten atau kota di Indonesia.

Sedangkan di kategori indeks risiko bencana cuaca ekstrim Bandung termasuk dalam peringkat ke-34 yang juga merupakan kelas risiko tinggi.

Melihat kenyataan di atas Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat melakukan kunjungan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (06/09/2022).

Melalui tim Community Resiliency and Advocacy (CRA) DMC Dompet Dhuafa pertemuan kali ini membahas tentang penguatan wawasan pengurangan risiko bencana. Mulai dari pengetahuan lanjut tentang potensi sesar lembang serta dampak kerusakan terhadap masyarakat. Selain itu juga betapa pentingnya penguatan kapastias mitigasi kebencanaan yang melibatkan pendampingan penuh terhadap masyarakat di wilayah rawan bencana.

“Pada akhirnya juga ada pembahasan tentang penyediaan papan informasi mitigasi bencana. Informasi merupakan modal penting dalam kapasitas siap siaga bencana. Sehingga sosialisasi dan internalisasi wawasan siap siaga bencana sangat penting disebarluaskan dan diwariskan kepada generasi muda. Dengan demikian, mata rantai arus informasi kesiapsiagaan bencana bisa terus hidup dan memberikan keberkahan,”jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.

Dalam buku terbitan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang berjudul Memahami Bencana Alam di Indonesia (2021) menyatakan informasi sebagai fondasi utama dalam melakukan mitigasi kesiapsiagaan bencana seringkali luput dari masyarakat.

Menurut Pakar Bencana ITB Heri Andreas, sunyinya pemberitaan terkait mitigasi bencana membuat masyarakat kaget dan tak siap ketika bencana alam datang tiba-tiba. Masyarakat tidak tahu apa yang harus dilakukan menghadapi bencana alam. Belum lagi, menurutnya, media kerap menampilkan prediksi atas suatu bencana yang memang mudah diprediksi, tetapi tetap saja, tidak dapat mengurangi dampak yang ditimbulkannya (AJI, 2021: 30).

Ketua Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana, Eko Teguh Paripurno mengamini bahwa media di Indonesia masih belum optimal memberi perhatian pada pemberitaan yang mengedukasi masyarakat dalam pengurangan risiko bencana (AJI, 2021: 30).

Hal yang sama juga dikatakan Jurnalis Tempo yang juga Sekretaris Jenderal AJI Indonesia Ika Ningtyas. Menurut Ika, media-media di Indonesia masih minim memberi perhatian pada pemberitaan mitigasi bencana. Berita yang marak terkait bencana selalu soal kerusakan (AJI, 2021: 30).

Kegiatan mitigasi bencana dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi, maka upaya yang saat ini bisa dilakukan adalah memberikan edukasi tanggap bencana secara komprehensif berbasis sekolah, masjid atau kampung sehingga masyarakat akan lebih peduli dan waspada dengan ancaman bencana yang bisa terjadi secara tiba-tiba.

Dadang Sudarja, mantan Ketua Dewan Nasional WALHI Periode 2012-2016 dan Nuraini Rahma Hanifa selaku peneliti Ahli Gempa dan Tsunami menjadi pemateri untuk kawan-kawan Dompet Dhuafa. Sesar lembang merupakan patahan aktif bergerak dan membentang horizontal sepanjang 29 km mulai dari Desa Suntenjaya Lembang (timur) hingga Cimeta Padalarang (barat).

Menurut BRIN pergerakan sesar mencapai 3-6 milimeter per tahun. Diperkirakan apabila terjadi gempa bisa mencapai 6,8-7 skala Richter. Dampaknya akan terasa di 6 Kabupaten-Kota di Jawa Barat.

“Guncangan gempa tidak hanya terjadi di Bandung Barat, melainkan akan memberikan dampak terhadap 5 Kabupaten-Kota sekitarnya, antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Subang, Sumedang,” ucap Rahma.

“Dengan luasnya jangkauan wilayah terdampak, maka sesar lembang aktif perlu diketahui dan menjadi awareness bersama baik oleh Pemerintah dan jajarannya, Lembaga Kemanusiaan dan masyarakat,” lanjutnya.

Seusai mengunjungi BRIN, DMC Dompet Dhuafa melanjutkan perjalanan menuju Desa Tani, Kelurahan Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Salah satu lokasi yang menjadi titik pemberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa Jawa Barat. Dalam kunjungan sesi ini DMC Dompet Dhuafa belajar tentang pemberdayaan ekonomi sebagai salah satu pilar kehidupan masyarakat pasca-bencana.

“Pendampingan masyarakat pasca bencana, merupakan salah satu program yang mencakup kesiapsiagaan individu serta membangun konteks sosial yang mendukung dalam masyarakat untuk bertahan dan pulih dari bencana,” jelas Ahmad Baihaki selaku CRA Manager DMC Dompet Dhuafa.

Dalam menunjang layanan penanggulangan bencana, DMC Dompet Dhuafa memiliki beberapa program penunjang penanggulangan bencana.

Di pra-bencana, DMC Dompet Dhuafa memiliki program Kawasan Tanggap BencanaAdaptasi Perubahan IklimEdukasi dan Pelatihan Kebencanaan.

Sedangkan di tahap tanggap darurat bencana, DMC Dompet Dhuafa mempunyai program Indonesia Siap Siaga.

Terakhir di fase pemulihan atau recovery DMC Dompet Dhuafa memiliki program Jembatan untuk Kehidupan dan Hunian Sementara atau Hunian Tetap

Selain itu DMC Dompet Dhuafa juga memiliki program turunan dari program-program utama di atas berupa Air untuk KehidupanLess Plastic More Action dan Tas Siaga Yatim.

Masyarakat dari berbagai latarbelakang dan jenjang usia bisa turut serta dalam program-program kebaikan DMC Dompet Dhuafa. Dengan semangat KolaborAksi, DMC Dompet Dhuafa bermaksud menggandeng seluruh insan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjadi agen penanggulangan bencana yang cakap, cekatan, dan juga amanah. Masyarakat bisa membuka laman resmi DMC Dompet Dhuafa di https://dmcdompetdhuafa.org/ atau menghubungi hotline WA di nomor 08116116916.