Siap Siaga Bencana Perkotaan Sasar Muda-mudi Siswa Jakarta

Jakarta—Urban Disaster Management (UDM) menyasar siswa-siswi di Jakarta. Melalui unit Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Respons Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa, UDM diselenggarakan di Padepokan Ciliwung Condet, Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur (26/01/2023).

Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah 16.771 pulau, sebagian besar (63 persen) penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Dengan kepadatan penduduk perkotaan membuat masyarakat menjadi lebih rentan terhadap kerusakan bencana alam. Hal ini diperparah, dengan kenyataan sebagian masyarakat tinggal di wilayah rawan bencana.

Selain kepadatan penduduk, fenomena perubahan iklim juga menyebabkan beberapa daerah lebih rentan terhadap bencana terutama di daerah yang dekat dengan perairan.

Hal inilah yang membuat DMC dan RDK menggencarkan UDM di wilayah perkotaan khususnya untuk remaja-remaja. Dengan harapan para remaja tersebut menjadi agen penanggulangan bencana di tingkat sekolah maupun tempat tinggalnya dan berbuah hasil hingga mereka dewasa.

Mulai dari bantuan hidup dasar berupa Resusitasi Jantung Paru (RJP), pemadaman kebakaran skala kecil dan pengenalan materi perubahan iklim.

“Pesertanya diikuti oleh dua komunitas masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung – Condet. Dan pelajar yang ada di sekitar kita. Dengan materi bantuan hidup dasar, mitigasi perubahan iklim, dan pengenalan bencana gempa. Kemudian materi pengurangan risiko pemadaman api skala kecil atau skala rumah tangga,” terang Ahmad Lukman selaku Manager Humanitarian Academy DMC Dompet Dhuafa.

“Selain itu kami juga melakukan simulasi langsung dengan harapan peserta bisa segera mempraktikan langsung dan alhamdulillah mereka semua antusias,” lanjut Lukman.

Oktavia sebagai salah satu peserta mengutarakan pelatihan ini sangat bermanfaat dan menyenangkan. Selain belajar secara teori juga mempraktikan langsung dengan melakukan simulasi.

“Tadi belajar seputar safety (keselamatan diri), RJP, perubahan iklim, sama pemadaman api. Ini berguna untuk menjaga diri dan juga untuk orang lain,” terang salah satu siswi SMKN 58 Jakarta tersebut.

“Tadi sempat deg-degan (saat simulasi) tapi alhamdulillah saya bisa memadamkan api menggunakan apar dan karung basah,” lanjutnya.

Tasya yang juga siswi SMKN 58 Jakarta menuturkan hal serupa. Dengan turut serta dalam pelatihan ini mampu menambah ilmu dan keterampilan dalam menjaga diri menghadapi bencana alam yang terjadi di wilayah perkotaan.

“Alhamdulillah pelatihannya seru dan asik, jadi nambah ilmu pengetahuan juga. Serta saya jadi mencoba hal-hal baru,” ucapnya.

“Sebelumnya memang pernah mengalami kejadian kebakaran di rumah sendiri. Awal mula dari lupa mematikan kompor trus dipadamkan dengan kain basar seperti yang barusan dipraktikan di sini,” aku Tasya.

Mari wujudkan Indonesia Siap Siaga menghadapi bencana alam baik di wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Semoga semangat UDM bisa menyebar dan memberikan keberkahan bagi semua masyarakat di Indonesia. (AFP/DMC Dompet Dhuafa)