CIANJUR, JAWA BARAT-Tim gabungan aksi respon cepat DMC Dompet Dhuafa langsung bergerak menuju lokasi kejadian. Gabungan tim yang terdiri dari beberapa unit diantaranya Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Respon Darurat Kesehatan (RDK), Badan Pemulasaraan Jenazah (Barzah), dan Dapur Keliling (Darling) sudah di lokasi kejadian sejak Senin (21/11/2022).
Hingga Kamis (24/11/2022) sore, tercatat ada sebanyak 272 jiwa yang meninggal dunia, 2.046 jiwa mengalami luka-luka, dan 62.545 jiwa mengungsi akibat Gempa Cianjur.
Sementara itu, menurut data dari BPBD Kabupaten Cianjur, masih ada sebanyak 39 jiwa yang dilaporkan masih dalam pencarian. Akan tetapi, menurutnya, bisa jadi 39 jiwa tersebut, ada dalam daftar orang meninggal dunia yang belum teridentifikasi.
“Hingga Rabu (23/11/2022) kami tim DMC Dompet Dhuafa masih proses evakuasi korban-korban yang masih tertimbun puing-puing bangunan. Tadi kami juga berhasil menyelamatkan anak-anak umur 6 tahun yang tertimbun bangunan selama 48 jam dan masih hidup,” terang Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
Di sisi lain, banyaknya korban jiwa dalam peristiwa Gempa Cianjur ini membuat proses pemulasaraan jenazah berjalan lambat. Oleh karena itu, Tim Respon Barzah Dompet Dhuafa turun langsung untuk membantu pemulasaraan jenazah korban Gempa Cianjur di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat.
Sebanyak empat tim barzah Dompet Dhuafa di bawah komando Ustadz Madroi diterjunkan langsung untuk membantu proses pemulasaraan jenazah korban Gempa Cianjur. Meskipun masih ada sebanyak 146 jenazah yang belum teridentifikasi, namun proses pemulasaraan jenazah perlu segera dilakukan.
“Alhamdulillah kami sudah dapat bergabung dengan tim rumah sakit untuk pemulasaraan jenazah yang mungkin juga proses pemakaman dengan segera. Hari ini (23/11/2022), kami di Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) Dompet Dhuafa, langsung bekerja bersama untuk menyelenggarakan pemulasaraan bagi korban meninggal Gempa Bumi Cianjur di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Sayang Cianjur,” terang Ustadz Madroi.