Jakarta— SMA Angkasa 2 Halim Perdana Kusuma Jakarta memberikan donasi sebesar Rp23.960.000 kepada Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa untuk program Sedekah Air Bersih.
Penyerahan simbolis dilakukan di SMA Angkasa 2 Halim Perdana Kusuma Jakarta bersama Erman Saptoro selaku Kepala SMA Angkasa 2 Halim Perdana Kusuma Jakarta kepada Akbar Saddam selaku Plt. General Manager Komunikasi dan Kemitraan Strategis DMC Dompet Dhuafa pada Senin (23/10/2023).
“Kami ucapkan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa. Kami bekerja sama dan berkolaborasi dengan DMC Dompet Dhuafa untuk mengadakan beberapa kegiatan (edukatif),” pungkas Erman.
Erman Saptoro menjelaskan bahwa ini merupakan rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT ke-24 SMA Angkasa 2 Halim Perdana Kusuma Jakarta. Sekolah melakukan kolaborasi dan kerja sama demi menyebarkan nilai-nilai kerelawanan dan penanggulangan bencana sedini mungkin bagi para siswa-siswi.
Donasi ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh orang tua murid dan para siswa-siswi. Donasi tersebut juga petanda sebagai penutup acara kolaborasi yang dilakukan oleh SMA Angkasa 2 Halim Perdana Kusuma Jakarta dan DMC Dompet Dhuafa.
“Kami di sini menghimbau kepada orang tua dan anak siswa kami untuk menggalang dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan terutama terkait masalah air bersih,” pungkas Erman.
Mulai dari talkshow interaktif dan edukatif tentang bahaya polusi sampah plastic bersama M. Syaiban (Community Resilience and Advocacy DMC Dompet Dhuafa), Santi Disastra (Co-Founder KertaBumi), Siska Nirmala (Zero Waste Adventure) pada Jumat (20/10/2023).
Kemudian pelatihan dan simulasi Vertical Rescue bersama Erwandi Saputra (Emergency Response-Recovery DMC Dompet Dhuafa) dan Indra Wijaya (Trainer Vertical Rescue) pada Sabtu (21/10/2023). Terakhir penampilan dari Chiki Fawzi selaku Super Volunteer DMC Dompet Dhuafa.
“Kita sudah belajar banyak hal tentang penanggulangan bencana, terutama tentang menyelamatkan korban bencana alam. Kita juga melakukan praktik cara vertical rescue,” pungkas I Made Dewa Divayasa Muliarta, salah satu peserta dari Ambalan (Organisasi Pramuka) SMA Angkasa 2 Halim Perdana Kusuma Jakarta.
“Mulai dari pelajaran evakuasi dan teknik dasar serta pengenalan alat-alat tentang Vertical Rescue. Semoga dari pelajaran kali ini saya dapat membantu teman-teman dan juga untuk siap siaga menghadapi bencana alam,” imbuh Athirah Nadya Shafwah selaku peserta yang merupakan anggota Ambalan lainnya menyambung pembicaraan.
Dalam laporan United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD) yang berjudul Drought in Numbers 2022, menyebutkan ada 55 juta orang di seluruh dunia secara langsung terkena dampak kekeringan setiap tahun. Kekeringan menjadi bencana paling serius bagi ternak dan tanaman di hampir setiap bagian dunia.
Semenjak tahun 1970 hingga 2019, kekeringan merupakan salah satu bencana yang menyebabkan kerugian manusia terbesar, dengan total sekitar 650.000 kematian.
Diperkirakan pada tahun 2040 sebanyak 160 juta anak terkena dampak kekeringan parah dan berkepanjangan. Satu dari empat anak akan tinggal di daerah dengan kekurangan air yang ekstrim. Sedangkan Indonesia pada tahun 2040 diperkarakan akan mengalami kekurangan persediaan air yang tinggi.
Mari bantu ringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan dengan menghadirkan air bersih bagi masyarakat bersama DMC Dompet Dhuafa. (Tulis:AFP/ Foto: JUL/DMC)