Usia Bukan Halangan, Yulisda Ainun Aktif Menjadi Anggota FPRB

Lombok Utara, NTB—Yulisda Ainun (39) salah seorang anggota aktif Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Medana. Meski di usianya yang hendak kepala empat, dia tetap tertarik dan aktif turut serta dalam program dan aksi penanggulangan bencana di wilayahnya.

Menurutnya ikut turut melakukan kontribusi terhadap penanggulangan bencana merupakan suatu hal yang penting dan berkah.

“Saya merasa ini sangat penting karena saya selaku ibu rumah tangga yang juga memiliki anak balita yang usianya sekarang udah satu tahun lebih, kegiatan ini amat sangat bermanfaat bagi saya, terutama apabila hal yang tidak kita inginkan (bencana alam) itu terjadi kembali,” pungkasnya.

“Karena Desa Medana merupakan salah satu daerah yang memiliki risiko yang sangat tinggi apalagi terkait dengan bencana tsunami dan gempa bumi,” ujarnya mengingat kembali peristiwa gempa bumi pada tahun 2018 lalu,” ujarnya sambal menggendong anaknya yang masih belia.

Selain aktif di FPRB, Yulisda juga aktif sebagai konselor Desa Medana terkait permasalahan ibu dan anak. Dengan pertimbangan itu ia melihat aksi-aksi penanggulangan bencana, khususnya di fase pra-bencana/mitigasi sangatlah penting. Dengan demikian mampu meminimalisir dampak kerusakan yang terjadi apabila kejadiaan naas itu terjadi.

Yulisda menjadi salah satu peserta atau penerima manfaat program pelatihan intensif penanggulangan bencana yang dipraksarai oleh Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa pada Jumat (11/08/2023) hingga Senin (14/08/2023) di Pantai Bintang, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Yulisda bersama puluhan peserta lainnya turut mengikuti rangkaian pelatihan menarik dan krusial dari DMC Dompet Dhuafa.

Pada hari pertama DMC Dompet Dhuafa mengadakan workshop kelas tentang Pusat Koordinasi dan Pendampingan Masyarakat yang berkolaborasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Utara.

Hari kedua para peserta menjajaki keterampilan pertolongan pertama darurat bersama Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Lombok dan melatih menjaga keamanan lingkungan Pantai serta penanganan kerusuhan atau bencana sosial.

Pada hari ketiga DMC Dompet Dhuafa berkolaborasi bersama BASARNAS memberikan pelatihan pertolongan permukaan air (water rescue), dan navigasi hingga teknik-teknik bertahan hidup di permukaan air.

Pada hari keempat, kegiatan ditutup tentang talkshow yang bertajuk Teori dan Praktik Manajemen Sampah bersama Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan.

“Terima kasih untuk DMC Dompet Dhuafa kegiatan ini amat sangat bermanfaat untuk pencegahan atau mitigasi bencana ke depannya,” tutupnya.

Pesan Yulisda kepada masyarakat adalah semoga masyarakat dibekali dan terampil dalam siap siaga menghadapi bencana. Dengan demikian, masyarakat mampu menjadi pribadi tangguh dan memberikan semangat positif dalam melakukan aksi-aksi yang mampu meminimalisir dampak kerusakan bencana. (MAS/ AFP/ DMC Dompet Dhuafa)