Cegah Abrasi dan Tsunami: INDOFEST 2023 dan DMC Dompet Dhuafa Targetkan 3000 Penanaman Mangrove

Jakarta— Indonesia Outdoor Festival atau INDOFEST 2023 dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa targetkan penanaman 3000 pohon mangrove di wilayah rentan abrasi dan tsunami.

Penyerahan simbolis dilakukan oleh Eva Fitri Yeni selaku Project Director Indofest 2023 dan Akbar Saddam selaku Pjs. General Manager Resource Hub DMC Dompet Dhuafa pada acara penutupan INDOFEST 2023, Minggu (04/06/2023).

Ini merupakan tahun kedua INDOFEST berkolaborasi bersama DMC Dompet Dhuafa. Pada tahun sebelumnya kolaborasi ini mampu menghasilkan penanaman ribuan pohon mangrove  di wilayah pesisir Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Pacitan.

“Kalau tahun lalu kita ikut program (penanaman mangrove) yang berlokasi di wilayah Pacitan. Pada intinya kami merasa senang sekali mengikuti program Lestarikan Mangrove ini dengan DMC Dompet Dhuafa,” jelas Eva.

“Kalau bisa kita ingin bekerja sama terus,” lanjut Eva.

Pada kesempatan ini program Lestarikan Mangrove akan menyasar kembali wilayah-wilayah yang rentan terhadap ancaman abrasi, tsunami dan banjir. Termasuk wilayah-wilayah yang menjadi binaan Kawasan Tanggap Tangguh Bencana (KTTB) DMC Dompet Dhuafa di Pacitan, Ciliwung, Gunung Kidul, dan Srumbung.

“Hingga kini kami masih terus menggencarkan program-program pengurangan risiko bencana di wilayah binaan KTTB Kami. Mulai di wilayah Pacitan, Ciliwung, Gunung Kidul dan Srumbung. Kemudian kami juga berencana memperluas dan menambah wilayah binaan untuk program KTTB DMC Dompet Dhuafa,” terang Akbar.

Vikri, musisi dari band Vikri and Magic Friend yang merupakan Super Volunteer DMC Dompet Dhuafa juga menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Ia telah berkali-kali turut bersama DMC Dompet Dhuafa melihat kondisi dan situasi di wilayah yang terdampak bencana. Sehingga ia mengetahui dengan jelas dampak hingga kesulitan yang dialami oleh para penyintas bencana.

“Sesama manusia kita harus memikirkan, secara otomatis kita juga harus memikirkan lingkungan alamnya. Saya mengajak seluruh Kawan Baik untuk bergabung bersama DMC Dompet Dhuafa untuk menjalankan bersama-sama dalam program Lestarikan Mangrove,”

Jumlah penduduk Indonesia adalah terbesar keempat di dunia, dan sekitar 60% dari mereka tinggal di daerah pesisir. Salah satu dari sekian banyak ancaman bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan pesisir adalah abrasi pantai dan tsunami. Salah satu upaya untuk menangkal ancaman abrasi dan tsunami dengan penanaman dan budidaya hutan mangrove.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kawasan mangrove terbesar di dunia. Berdasarkan peta Mangrove Nasional pada tahun 2021, kawasan mangrove di Indonesia mencapai luasan sebesar 3.364.080 juta Ha. Luasan tersebut kemudian terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu mangrove lebat seluas 3.121.240 Ha atau 92,78% dari total luasan, kemudian mangrove sedang seluas 188.366 (5,60%), dan mangrove jarang seluas 54.474 Ha (1,62%). 

Menurut Lasibani & Eni (2009) manfaat ekosistem mangrove adalah sebagai mitigasi bencana seperti pelindung pantai dari abrasi, gelombang pasang (rob), dapat menetralisir pencemaran air sampai batas tertentu, menahan lumpur dan menjebak sedimen yang diangkut oleh arus air permukaan, meredam gelombang dan badai angin untuk wilayah pesisir, mencegah intrusi air laut ke daratan, dan tsunami.

Dalam suatu studi lain ditemukan di Jepang menunjukkan bahwa hutan mangrove dengan kerapatan pohon 30 pohon/100 m2, diameter pohon 15 centimeter dan lebar 200 meter dapat mengurangi sekitar 50% energi gelombang tsunami.

Kawan Baik, mari gabung dalam gerakan Lestarikan Mangrove bersama INDOFEST dan DMC Dompet Dhuafa demi mewujudkan masyarakat tangguh hadapi bencana. Karena Bumi Cuma Satu, Saatnya Indonesia Berdaya Hadapi Bencana. (AFP/ DMC Dompet Dhuafa)