Demak, Jawa Tengah—Demak kembali dilanda banjir, Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) dan Dompet Dhuafa Jawa Tengah terjunkan tim respons untuk penanganan banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Senin (18/3/2024).
Tim DMC Dompet Dhuafa turun langsung ke lokasi terdampak banjir, tepatnya di Desa Ngemplik, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah guna melakukan evakuasi warga penyintas banjir ke tempat-tempat yang lebih aman.
Selain melakukan evakuasi, tim DMC Dompet Dhuafa juga mendirikan layanan Pos Hangat yang mengakomodasi sebanyak 200 penyintas sebagai penerima manfaat dan asesmen di pos-pos pengungsian.
Kemudian tim juga melakukan asesmen ke posko pengungsian yang berada di MTs. Manba’ul Huda Kalitekuk guna meninjau kondisi pengungsi dan kebutuhan mendesak yang dibutuhkan.
Berdasarkan asesmen yang dilakukan kebutuhan mendesak pengungsi yang perlu segera ditangani berupa logistik dan obat-obatan.
Haifa Nurul Aeni, salah satu tim Respons Banjir Demak DMC Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa evakuasi warga terdampak terus digiatkan karena banyak banyak titik yang belum terevakuasi dan agak sulitnya medan menuju titik lokasi.
“Penyebaran Pos Hangat juga akan dilakukan oleh tim. Karena dari hasil asesmen yang dilakukan beberapa pos pengungsian belum terjamah bantuan logistik. Rencana ke depan kita akan mencoba mendirikan dapur umum atau darling (dapur keliling) untuk penyintas,” ujar Haifa.
Menurut laporan terkini dari tim di lokasi, ketinggian banjir masih tinggi dan banyak wilayah yang mulai tergenang.
Diketahui Demak kembali dilanda banjir setelah kejadian serupa terjadi di bulan Februari 2024 lalu.
Banjir kali ini dipicu oleh jebolnya enam tanggul akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah sejak Rabu (13/03/2024) lalu.
Tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus, Jawa Tengah juga kembali jebol pada Minggu (17/3/2024).
Merujuk pada laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin (18/3/2024) mencatat 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter (cm).
Sebanyak 11 Kecamatan yang terdampak banjir di antaranya Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah.
Terkini jumlah warga terdampak sebanyak 97.147 jiwa dan 24.946 jiwa di antaranya mengungsi.
Dilansir dari Republika.co.id, M. Agus Nugroho selaku Kepala BPBD Kabupaten Demak menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Demak turut merendam beberapa fasilitas umum. Salah satunya areal lahan pertanian seluas 451 hektare sawah terdampak banjir.
Agus juga mengatakan faktor penyebab banjir di Demak bukan karena cuaca ekstrem, melainkan karena tanggul yang jebol.
“Penyebab utama banjir di Demak bukan cuaca ekstrim buka El Nino bukan Elnina tapi tanggul jebol yang ada di dukuh Norowito desa Ketanjung kecamatan Karanganyar kabupaten Demak dan di tanggul Lusi desa bugel kecamatan Godong, kabupaten Grobogan. Harapan kami tanggul bisa segera tertutup,” kata Agus.
Kawan Baik, banjir melanda beberapa daerah di Indonesia beberapa waktu belakang ini, mari kita saling eratkan solidaritas untuk membantu kawan-kawan kita yang terdampak musibah ini.
Semoga banjir lekas surut, dan kondisi sulit akibat bencana ini segera pulih. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (MAA/DMC Dompet Dhuafa)