Hadapi Tantangan Ketinggian lewat Vertical Rescue

Bogor—Melalui Kegiatan Training Tanggap Bencana (TTB) 2023 yang diselenggarakan oleh departemen Mitra Pengelola Zakat dan Zona Layanan (MPZ-ZL) Dompet Dhuafa di Telaga Saat, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/07/2023), vertical rescue menjadi kegiatan utama yang didampingi langsung oleh Basarnas Special Group (BSG) dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.

Vertical rescue merupakan penyelamatan yang dilakukan untuk di wilayah terjal atau yang terisolasi seperti reruntuhan bangunan. Dalam vertical rescue dibutuhkan kemampuan pasukan yang sangat cekatan, memiliki kemampuan fisik dan psikis yang baik.

Secara umum peralatan yang digunakan dalam vertical rescue sama dengan peralatan rock climbing atau peralatan dalam metode rope access, baik itu peralatan personal seperti Alat Pelindung Diri (APD) ataupun peralatan kerja seperti peralatan ascending dan descending juga system anchor. Namun ada beberapa peralatan tambahan khusus digunakan dalam vertical rescue terkait masalah evakuasi, antara lain :

  • Stretcher : Tandu yang digunakan dalam Vertical Rescue
  • Tripod : Tiang berkaki tiga yang digunakan untuk mengangkat sistem dan juga digunakan untuk melakukan evakuasi dari dalam lubang
  • Quick Release : Alat bantu untuk mempermudah proses melepas obyek/korban dari lintasan dalam keadaan tebebani
  • Swivel : Alat yang digunakan untuk mengurangi putaran pada lintasan utama yang digunakan terutama pada evakuasi dengan Helikopter.
  • Dead Man, Dead Boy, Ice Picket, Bollard : Anchoring yang digunakan pada media lunak seperti pasir, tanah, lumpur, permukaan es/salju
  • Rotary Hammer Drill : Bor tangan yang menggunakan Battery untuk mempercepat proses pemasangan Rock Bolt. alat ini juga bisa digunakan untuk membobol permukaan tembok/beton
  • Pulley : alat ini sama fungsinya dengan katrol, dan digunakan dalam Hauling System dan juga digunakan dalam Suspension (Sumber: VERTICAL RESCUE | Pengda Kabupaten Bekasi (wordpress.com) )

Berikut adalah alat-alat umum yang digunakan ketika menolong orang di tempat ketingiian, Masih banyak lagi alat-alat yang perlu kita kuasa dan pelajari, maka dari itu jangan berhenti untuk belajar dan mencari ilmu dari manapun itu.

“Dalam aplikasinya proses vertical rescue sangatlah rumit dibutuhkan keahlian yang tinggi, pengalaman dan koordinasi tim yang solid agar tugas selesai dengan cepat dan tepat. Bahkan untuk orang yang sudah mahir saat latihan pun belum tentu mahir dalam kondisi sebenarnya. Faktor – faktor seperti variasi medan dan limit waktu sangat mempengaruhi psikologis seorang rescue,” ujarnya pak Oky selaku anggota BSG saat memaparkan materinya.

Oky menambahkan,“Vertical rescue dan water rescue, harus menjadi inspirasi untuk semua orang, agar bisa menyelamatkan orang lain di kala bencana. Untuk kehidupan sehari – hari kegiatan ini sangat bermanfaat mulai dari teknik pembuatan simpul yang benar itu bisa dipakai oleh ibu – ibu untuk pembuatan jemuran baju. Itu baru satu masih banyak lagi hal positif yang bisa kita petik dari kegiatan vertical rescue dan water rescue”.

Kegiatan ini sangat diminati oleh para peserta TTB, karena menjadi hal yang baru bagi sebagian orang. Tidak menutup kemungkinan untuk beberapa orang yang sudah pernah mengikuti kegiatan ini pun, menjadi hal yang sangat ditunggu-tunggu.

Semoga dengan hadirnya kegiatan ini mampu memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi para peserta. Selain itu semoga dengan mengikuti pelatihan ini mampu memberikan berkah bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Saatnya Indonesia Berdaya Hadapi Bencana. (DIN/ DMC Dompet Dhuafa)

Foto diambil oleh Dina, Fadil, Juli/ DMC Dompet Dhuafa