Lansia Tangguh Berdaya Hadapi Bencana

Depok—Dompet Dhuafa melalui Respons Darurat Kesehatan (RDK) Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar pelatihan Urban Disaster Management (UDM) yang bertajuk Sis Tania (Berbasis Kelompok Rentan dan Lansia) di Pos sehat Masjid Husnul Khotimah, Cinere, Depok, Jawa barat, pada Sabtu (19/11/2022).

UDM Sis Tania merupakan penanggulangan bencana perkotaan Dompet Dhuafa yang berfokus pada kesiapsiagaan bencana untuk perempuan, lansia dan kelompok rentan. Program ini  berfokus pada penanggulangan krisis kesehatan dan kegawatdaruratan sehari-hari.

Mulai dari dasar-dasar manajemen kebencanaan komunitas, kesiapsiagaan bencana kebakaran (sistem peringatan dini, termasuk pemadaman api ringan dengan APAR atau peralatan rumah tangga lainnya, dan evakuasi).

Tim Dompet Dhuafa melatih para peserta yang terdiri dari kader pos sehat, karang taruna dan remaja masjid. Pak Camat dan Pak Lurah Cinere juga turut hadir membersamai kegiatan ini.

Pada kesempatan kali ini, Tim RDK memberikan edukasi tentang pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan seperti Danger, Respone, Shout For Help, Circulation, Airway dan Breathink. Dilanjutkan TIM DMC yang melakukan pemaparan dan simulasi tentang kesiapsiagaan bencana kebakaran.

Para peserta UDM Sis Tania merespon baik dan sangat antusias saat mengikuti pelatihan dan simulasi yang diberika oleh TIM RDK dan DMC, salah satunya yakni Pak Dedi security daerah setempat.

“Alhamdulillah kegiatan ini banyak manfaatnya, mulai dari penanganan orang pingsan hingga pemadaman api. Apalagi saya sebagai security atau kemanan yang banyak dimintai bantuan oleh para warga. Kalau bisa kegiatan seperti ini diadakan kembali supaya pengetahuan saya lebih bertambah”. Ucap Pak Dedi

Pak Sugiatno Selaku Camat mengapresiasi kegiatan pelatihan ini, beliau mengaku bahwa ini merupakan antisipasi yang akan membantu lansia hingga bantuan datang.

“Pelatihan ini sangat baik, karena para lansia bisa mengerti dan memahami langkah awal untuk menangani kebakaran dilingkungan rumahnya”. Ucap pak Sugiatno

dr. Astrina Yulda Selaku Senior Advisor Lansia Dompet Dhuafa atau yang akrab disapa Bunda Ririn mengatakan materi kegawatdaruratan ini sangat bermanfaat untuk lansia, karena lansia merupakan kelompok rentan dan sering tertinggal apabila ada bencana atau musiabah. Oleh karena itu para lansia perlu diberi pembekalan agar dapat menyelamatkan diri mereka jika terjadi bencana.

“Terimakasih RDK dan DMC atas pelaksanaan pelatihan ini, semoga bermanfaat dan bisa membantu para lansia” Tutur Bunda Ririn.

Dalam kesempatan yang berbeda Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa menyampaikan bahwa peran penanggulangan bencana berada di tangan semua penduduk. Selain pemerintah, penduduk juga memiliki peran andil dalam meminimalisir dampak kerusakan dari bencana yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

“Penduduk semua kalangan memiliki kesempatan yang sama dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Semua bisa berpartisipasi dan memberikan sumbangsih dalam mengurangi dampak kerusakan yang terjadi akibat bencana alam,” terang Haryo.

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA, dalam acara Peringatan HUT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tahun 2022, mengatakan terdapat 17.768 kasus kebakaran di Indonesia sepanjang tahun 2021.

“Tahun 2021 dapat kami sampaikan bahwa telah terjadi 17.768 kejadian kebakaran di seluruh Indonesia. Penyebab paling banyak dari kasus adalah karena arus pendek aliran listrik, yaitu sebanyak 5.274 kasus atau sekitar 45 persen,” kata Safrizal dalam CNN Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 4 juta jiwa menderita akibat terdampak bencana alam. Terhitung per 18 November 2022 ada 3.208 kejadian bencana alam di Indonesia.

Dalam laporan Current Status of the Social Situation, Wellbeing, Participation in Development and Rights of Older Persons Worldwide, mencatat bahwa korban dari bencana angina putting beliung Katrina sebanyak 1330 orang yang meninggal merupakan penduduk lanjut usia. Di negara bagian Louisiana, 71 persen dari mereka yang kehilangan nyawa berusia lebih dari 60 tahun.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa Departemen Kesehatan Louisiana mencatat sekitar 70 warga lanjut usia yang tinggal di panti jompo meninggal pada kesempatan ini dan banyak yang ditinggalkan oleh pengasuh mereka selama bencana tersebut.

“Di Eropa selama gelombang panas tahun 2003, mayoritas kematian terjadi pada populasi lanjut usia, sedangkan di Prancis saja 70% kematian adalah orang berusia 75 tahun ke atas,” kutip dalam The Vulnerability Of The Elderly In Disasters: The Need For An Effective Resilience Policy (LKC Dompet Dhuafa/ AFP:DMC Dompet Dhuafa).