Tangerang—Basarnas Jakarta, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, dan Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI) adakan pelatihan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) bagi potensi/komunitas SAR di jabodetabek. Pelatihan berlangsung pada Rabu (06/09/2023) hingga Sabtu (09/09/2023) di Kantor Basarnas Jakarta, Desa Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Para peserta merupakan anggota aktif dari Squad PBI, sebuah wadah jaringan relawan penanggulangan bencana di Indonesia.
Pada Kamis (07/09/2023) diadakannya apel pembukaan yang dilakukan langsung oleh Kepala Basarnas Jakarta, Fazzli yang dihadiri oleh puluhan peserta potensi SAR jabodetabek.
Kegiatan ini juga didukung oleh lembaga penanggulangan bencana dan potensi SAR dari Sabhawana, DT Peduli, Baznas RI, Baznas (Bazis DKI Jakarta), Tanggap Bencana Indonesia, dan RHC.
Pelatihan ini akan menggabungkan pendekatan teori, simulasi, dan latihan praktis. Simulasi akan mencakup skenario-skenario bencana yang mungkin terjadi di lingkungan perkotaan.
Dengan menghadiri pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk merespons dengan efektif dalam situasi bencana atau insiden darurat di lingkungan perkotaan yang sarat akan gedung-gedung yang menjulang tinggi.
“Sangatlah penting untuk Kantor SAR Jakarta mengadakan pelatihan-pelatihan kepapada masyarakat untuk melakukan pertolongan kepada masyarakat. Sehingga diharapkan selain BASARNAS lembaga organisasi dan masyarakat dapat memberikan bantuan SAR khususnya untuk pertolongan bangunan runtuh (collapse structure),” pungkas Fazzli S.A.P., M.Si selaku Kepala Kantor SAR Jakarta dalam sambutannya.
“Saya menyambut baik terselenggaranya bimbingan teknis ini khususnya kepada jajaran dari Dompet Dhuafa yang telah berpartisipasi penuh dalam acara bimbingan teknis ini dan juga seluruh potensi SAR Jabodetabek yang terlibat sehingga kegiatan ini bisa terlaksana,” lanjutnya.
Dengan demikian, para relawan dapat bersama-sama membangun kemampuan yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan-tantangan darurat di wilayah kota maupun pedesaan.
Para peserta mendapatkan pelatihan mulai dari standar-standar operasi CSSR, pengenalan alat, pembuatan dan pemetaan titik pencarian, memahami jenis-jenis bangunan yang runtuh, teknik-teknik penyelamatan hingga simulasi.
“Visi misi DMC Dompet Dhuafa, adalah merupakan mandat para donatur, para stakeholder strategis Dompet Dhuafa untuk bisa merespons insiden bencana-bencana yang terjadi di tingkat lokal, nasional, regional, maupun juga global. Sehingga kami berterima kasih bisa melakukan kerja sama dengan Basarnas Jakarta,” ujar Arif Rahmadi Haryono selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa saat ditemui di sela-sela pelatihan.
“Ini adalah pembelajaran yang kami petik saat melakukan respons gempa bumi di Turki-Suriah. Menolong orang itu membutuhkan ilmu dan pengakuan (sertifikasi). Mudah-mudahan (hasil) pelatihan ini mampu (bisa membantu) ke jenjang global atau internasional,” lanjut Arif.
Pelatihan CSSR sangat berguna dan sangat penting mengingat kondisi Indonesia maupun secara global tidak bisa lepas dari kehadiran bangunan tinggi yang menjadi titik kekhawatiran masyarakat. Pasalnya apabila terjadi bencana alam, sebut saja gempa bumi maka dikhawatirkan gedung tersebut runtuh dan menimbulkan korban jiwa.
Sehingga penting sekiranya para potensi SAR memiliki ilmu dan keterampilan yang dilatih langsung oleh ahli yakni Basarnas dalam melakukan aksi evakuasi di bangunan reruntuhan akibat bencana alam.
“Melihat potensi bahaya gempa bumi di Indonesia, kami para relawan sadar masih harus belajar dan meningkatkan diri kapasitas agar bisa menolong lebih banyak jiwa terdampak bencana,” terang Daniel Donny Paksi Haryanto selaku salah satu perserta dari Menwa Rescue- Menwa Satuan Atma Jaya saat ditemui di sesi praktik pelatihan. (Tulis dan Foto: AFP/ DMC Dompet Dhuafa)